Liputan6.com, Pekanbaru - 30 pelaku penyanderaan berhasil dilumpuhkan pasukan gabungan yang terdiri dari Paskhas TNI AU dan pasukan elit Baret Hijau Amerika Serikat (AS) dari kesatuan "Special Operation Command Pacific" (US Socpac).
Dalam operasi gabungan dua pasukan elit itu, ada 20 prajurit Paskhas TNI AU dan 10 pasukan baret hijau US Socpac. Mereka bahu membahu membebaskan delapan orang sandera yang terdiri dari lima WNI dan tiga warga asing.
Operasi yang menuntut kemampuan prajurit elite ini, melibatkan 50 jenis senjata. Selain itu, turut digunakan sebanyak 12 jenis bom jenis "flash bank" dan sumbu peledak TNT.
Kasi Ops Lat Mayor Pas Yoseph M. Purba menjelaskan, skenario pembebasan sandera itu berlangsung sekitar lima menit. "Semakin cepat maka operasi semakin berhasil," ujar Yoseph sebagaimana dilansir Antara di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat malam (4/4/2016)
Baca Juga
Operasi tersebut diawali dengan pasukan yang menuju ke lokasi secara fash driving ke lokasi penyanderaan. Selanjutnya, pasukan dengan tangkas mendobrak lokasi penyanderaan yang berada di salah satu ball room hotel.
Setelah mendobrak pintu, petugas lantas melemparkan bom jenis "flash bank" untuk membutakan sementara pandangan musuh. Petugas yang dilengkapi dengan "Night Vision Google" selanjutnya melumpuhkan satu persatu pelaku penyanderaan dan membebaskan korban.
Ia menjelaskan simulasi operasi pembebasan sandera ini merupakan bagian dari rangkaian latihan militer bersama "JCET Vector Balance Iron" yang sudah berlangsung selama dua pekan di Riau.
"Operasi telah dilaksanakan dan dinyatakan berhasil. Melalui simulasi ini kita tingkatkan kemampuan kita dan membandingkan kemampuan kita dengan pasukan asing," imbuh Yoseph.
Sementara itu, Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Sus Rizwar mengatakan bahwa simulasi ini merupakan kegiatan terakhir dari beragam latihan bersama yang dilakukan Paskhas TNI AU dengan US Socpac.
Sebelum operasi simulasi pembebasan sandera dilakukan, pada Jumat pagi mereka sempat melakukan latihan terjun payung bersama.
Advertisement