Ini Cara Warga Mandala Makassar Mengirit Uang Belanja

Warga Mandala, Makassar, Sulsel, hanya ke pasar untuk membeli daging atau ikan.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 05 Mar 2016, 18:35 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2016, 18:35 WIB
Ini Cara Warga Mandala Makassar Mengirit Uang Belanja
Dengan cara itu, warga Mandala, Makassar, Sulsel, hanya ke pasar untuk membeli daging atau ikan. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Liputan6.com, Makassar - Lorong 5A Jalan Veteran Selatan yang terletak di Kelurahan Mandala, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulsel, menjadi bukti bagaimana warga bisa mengirit uang belanja dengan memanfaatkan lahan sempit. Bagaimana caranya?
 
Rahasianya terletak pada keuletan dan kerja sama warga setempat untuk membuat lorong garden. Rahmawati (43) mengungkapkan sejak dirintis 2014, warga menanam dan merawat beragam kebutuhan dapur secara hidroponik di lorong itu. Dalam beberapa bulan, mereka sudah bisa menikmati hasilnya.

"Semua jenis tanaman sayur mayur, buah markisa, pepaya dan obat-abatan alami di kelurahan kami tidak lepas dari teknologi hidroponik," kata Rahmawati kepada Liputan6.com, Sabtu (5/3/2016).

Untuk menanam secara hidroponik, warga menggunakan paralon sebagai wadah. Perawatannya relatif mudah, apalagi jenis sayur mayur seperti sawi, kangkung, selada, terong, bayam, seledri, tomat dan cabai. Beragam jenis sayuran itu sudah berulang kali dipanen.


"Yang penting pada saat hujan tanaman tidak kehujanan. Kalau kehujanan, larutan nutrisi tanaman akan jadi lebih encer dari yang seharusnya," jelas warga Makassar itu.

Tak hanya sayur, buah markisa, pepaya dan srikaya juga ditanam warga. Begitu pula dengan herbal dan rimbang seperti sambiloto, daun miana, gingseng, lidah buaya, kunyit, dan jahe. Dengan kebun hidroponik komunal itu, warga kini tidak pernah lagi belanja sayur mayur ke pasar.

"Intinya kita tidak ke pasar lagi beli sayur mayur, tomat dan cabai. Padahal, dekat sini ada Pasar Mamajang yang hanya berjarak 100 meter dari lorong kami," ujar Rahmawati.

Cara irit belanja warga Mandala Makassar. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Manfaat yang sama juga dirasakan warga lainnya. Ketua RW 02 Kelurahan Mandala, Abdul Rasyid, mengatakan istrinya hanya pergi ke pasar untuk membeli ikan.

"Memang terasa bagi pedagang dengan hadirnya lorong garden. Karena ibu-ibu tidak lagi beli cabai, tomat dan sayur mayur. Padahal, Pasar Mamajang sudah ada sejak tahun 1960," jelas Rasyid.

Lurah Mandala, Andi Emil menambahkan keberadaan lorong garden berkontribusi terhadap ketahanan pangan warga. Lorong tersebut kini bahkan dipercanggih dengan pemasangan CCTV.

"Hadirnya CCTV di tengah warga tujuannya menciptakan keamanan, kenyamanan warga dalam tindak kejahatan dan ketahanan pangan di Makassar. Mereka yang buang sampah sembarangan juga bisa ketahuan," kata Andi Emil.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi kinerja warga Mandala itu. Lelaki yang akrab disapa Danny itu bahkan berencana membuat Badan Usaha Lorong (BUL) untuk mengoptimalkan hasil produksi para ibu. Lewat program itu, ia berharap sayuran hidroponik produksi warga bisa dikomersialkan.

"Dengan kekuatan sombere yang memiliki arti suka mengobrol, terbuka, dan bergaul dengan siapa pun, saya jadikan formula untuk wujudkan 1.000 longgar dengan sokongan teknologi agar tepat guna," ujar Danny usai peluncuran gerakan plastik berbayar di Celebes Convention Centre.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya