Mari Wakaf Buku di Padang Panjang

Perpustakaan Padang Panjang masih butuh banyak buku.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 17:00 WIB
22 Tahun Jual Buku Tak Laku, Akhirnya Ada yang Memborong
Sebuah kisah inspiratif bakal bikin kamu semangat dan jangan mudah menyerah apa pun keadaannya.

Liputan6.com, Padang Panjang - Wali Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Hendri Arnis meluncurkan gerakan wakaf buku untuk menambah koleksi buku di perpustakaan setempat.

"Mari kita wakafkan buku ke Perpustakaan Padang Panjang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata dia di di kompleks Kantor Arsip dan Perpustakaan Padang Panjang, dilansir Antara, Senin (18/4/2016).

Dia mengatakan sudah saatnya Padang Panjang memiliki banyak koleksi buku melihat dari tingkat kunjungan yang semakin meningkat akhir-akhir ini.

Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Padang Panjang, Darsyaf Hendrizal menyebutkan perpustakaan yang ada di Padang Panjang saat ini masih kekurangan buku jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.

"Penduduk Padang Panjang saat ini ada sekitar 50 ribu jiwa lebih, sementara perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah itu membutuhkan sekitar 25 ribu eksemplar buku," katanya.

Dengan adanya gerakan wakaf buku, diharapkan nantinya bisa menambah koleksi buku di perpustakaan. "Saat ini perpustakaan Padang Panjang memiliki sekitar 13 ribu eksemplar buku yang terdiri dari sekitar 3 ribu judul," ujarnya.

Ia juga mengharapkan ada donatur dari masyarakat untuk menyumbangkan buku bagi perpustakaan Padang Panjang, sehingga berguna bagi pengunjung dalam mencari ilmu dan referensi.

Anggota DPRD Padang Panjang, Hendra Saputra, mendukung gerakan wakaf buku yang dilaksanakan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan setempat.

"Buku adalah bagian terpenting dalam peradaban dunia," ujarnya.

Meskipun buku sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian orang saat ini karena kemajuan teknologi, tidak akan melunturkan ilmu yang ada di dalamnya.

"Buku memiliki saringan sebelum diterbitkan untuk menjadi referensi oleh manusia, berbeda dengan dunia maya yang tiada batas saat ini. Karena itu, keberadaan buku masih dibutuhkan dalam menuntut ilmu," kata Hendra.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya