Konsep Penanggulangan Banjir Kota Semarang Diminati 95 Negara

Sistem yang dibangun Pemkot Semarang bertujuan mengeringkan daerah yang lebih rendah dari laut atau sungai.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 24 Apr 2016, 00:05 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2016, 00:05 WIB
Banjir Semarang
Banjir di Semarang (Liputan6.com/ Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Setelah ditetapkan sebagai salah satu kota tangguh di dunia dalam program Resilient Cities (100RC), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan memperkenalkan program penanganan banjir dan rob di 95 negara. ‎

100RC merupakan sebuah program yang dipelopori oleh ‎Rockefeller Foundation untuk membantu kota-kota di seluruh dunia agar menjadi kota yang tangguh dalam menghadapi tantangan fisik, sosial dan ekonomi, tidak hanya tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Atas penghargaan dan penetapan itu, wali kota yang akrab disapa Hendi itu berjanji menuntaskan salah satu program utamanya, yakni membebaskan kota Semarang dari permasalah  rob dan banjir.

Usaha tersebut diapresiasi pemerintah Belanda lewat kunjungan Wakil Wali Kota Assen Belanda, Roy Kraft Van Ermel dan Project Coordinator Dewan Air Belanda, Helmer.


"Salah satu fokus diskusi adalah terkait sistem Polder Banger di Kota Semarang," kata Hendi kepada Liputan6.com, Sabtu (23/4/2016).

Hendi mengatakan, ketika pembangunan Polder Banger selesai maka akan berdampak ke penanganan banjir pada wilayah seluas 530 hektare.

"Andai sistem dari Belanda ini diterapkan holistik, permasalahan rob dan banjir di Kota Semarang akan teratasi. Saya siap mempresentasikan konsep polder ini dalam konferensi internasional di Rotterdam, Belanda, Mei 2016," kata Hendi.

Sementara itu, Roy mengatakan pembangunan Polder Banger dinilai sangat baik bagi Kota Semarang. Karena dengan sistem ini maka penanggulangan banjir dan rob di Semarang akan seperti di Belanda.

"Tujuan sistem Polder Banger adalah mengeringkan daerah yang lebih rendah dari laut atau sungai. Saat itu Belanda menganggap Semarang menjadi kota percontohan kota air," kata Roy.

Roy menyebutkan, sistem Polder Banger milik Kota Semarang akan menjadi proyek percontohan untuk 95 Negara. Hasil konvensi di Tokyo telah memilih Kota Semarang.

Terpilihnya Semarang karena Polder Banger mampu berdampak positif pada 85 ribu warga di sekitar polder. 

"Kota Semarang dengan Polder Banger merupakan langkah konkret penanggulangan rob dan banjir," kata Roy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya