Lulusan SMA Berburu Kartu Kuning demi Rambut Palsu

Sebagian besar kartu kuning untuk melamar kerja di perusahaan rambut palsu.

oleh Aris Andrianto diperbarui 12 Mei 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2016, 06:00 WIB
Lulusan SMA
Lulusan SMA Purbalingga ingin kerja di perusahaan rambut palsu

Liputan6.com, Purbalingga - Setelah pengumuman kelulusan siswa kelas XII SMA/SMK/MA, Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Purbalingga diserbu pencari Kartu Kuning. Mereka membuat kartu pencari kerja itu untuk digunakan untuk melamar kerja di perusahaan baik di Purbalingga maupun di luar kota.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Bidang Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Purbalingga Suharmanto mengatakan,  dibanding pekan lalu jumlah pencari kartu kuning mengalami kenaikan dua kali lipat. Terlebih lagi, pekan lalu kantornya libur empat hari.

"Hari ini banyak yang antre. Hari biasa paling banyak 50 orang, tadi siang sudah 80 orang yang dilayani, yang belum masih ada puluhan menunggu di luar," kata Suharmanto, Rabu, 11 Mei 2016.


Dari hasil rekap sementara, sebagian besar kartu kuning akan digunakan untuk melamar kerja di perusahaan bulu mata dan rambut palsu di Purbalingga. Sisanya digunakan melamar di perusahaan di luar kota yang biasanya lewat bursa kerja khusus (BKK).

"Setiap usai pengumuman kelulusan SMA sederajat selesai, biasanya memang banyak yang cari kartu kuning. Kondisi ini bisa berlangsung selama seminggu. Selain itu, permintaan kartu kuning juga ramai pascalebaran," katanya.

Salah satu pencari kartu kuning, Wulan asal Dusun Kutabarang, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari mengaku datang ke Dinsosnakertrans untuk mencari kartu kuning sebagai syarat melamar kerja di salah satu perusahaan rambut palsu di Purbalingga.

Sementara itu, teman Wulan yang masih satu desa, Rizki mengaku mencari kartu kuning untuk melamar kerja di sebuah hotel di Jakarta. Ia akan ikut saudaranya yang sebelumnya sudah bekerja di sana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya