Buru Pemilik Kos Mewah, Polisi Andalkan Korban Ledakan Makassar

Si pemilik kos mewah tersangka ledakan di Makassar diduga terlibat dalam sejumlah kasus ledakan bom ikan.

oleh Eka Hakim diperbarui 19 Mei 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 17:00 WIB
Ledakan Makassar
Polisi andalkan korban ledakan Makassar

Liputan6.com, Makassar - A Malik B, pemilik kos mewah yang menjadi tersangka kasus ledakan bom di Jalan Barawaja 2 Kelurahan Tammua, Kecamatan Tallo, Makassar, menghilang misterius. Ia diketahui meninggalkan rumahnya di Jalan Arif Rahman Hakim 2 No 7 Kelurahan Ujung Pandang Baru, Kecamatan Tallo, Makassar.

Polisi berharap dua korban ledakan yang menjadi saksi kunci segera pulih untuk membantu pengungkapan kasus. Dua korban ledakan itu mengalami luka bakar cukup parah. Salah seorang korban bahkan mengalami jari tangan putus. Keduanya sementara ini dirawat di RS Bhayangkara Makassar.

"Semoga kondisi mereka cepat membaik sehingga bisa diambil keterangannya untuk mengungkap kasus ledakan di kost mewah itu," ucap Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com, Kamis (19/5/2016).

Si pemilik kos mewah itu diduga terkait dengan rentetan kasus ledakan yang disebabkan bom ikan rakitan di sejumlah daerah di Sulsel. Namun, polisi masih mengumpulkan keterangan.

"Kita juga dapat kabarnya demikian, dan saat ini masih ditelusuri untuk mengecek kebenarannya dengan mencari seluruh bukti dan fakta yang ada," kata Frans.
 
Beberapa peristiwa rentetan ledakan bom yang ada di Kota Makassar diduga ada kaitan dengan pemilik kos mewah, A Malik B, di antaranya, ledakan saat pelaksanaan Kongres Umat Islam II KPPSI yang digelar pada 29-31 Desember 2001 di Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Malik diketahui menjadi peserta dalam kongres pada saat itu. Meski ledakan bom hanya berdaya ledak kecil, tiga peserta kongres saat itu mengalami luka bakar. Ketiga korban merupakan peserta kongres asal Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Selanjutnya, ia juga dikabarkan ditangkap aparat Kepolisian Polda Sulselbar terkait dugaan kasus bom ikan sebelumnya. Selain itu, Malik juga disinyalir ada kaitannya dengan jaringan Hj Ramlah Daeng Ngaseng yang tewas dalam ledakan bom ikan di Perumahan Puri Pa'tene Blok C 3/No 11, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Bom ikan rakitan yang berada di rumah Hj Ramlah itu meledak dan menewaskan pemilik bersama pekerjanya, Saniah pada 3 Agustus 2015. Keduanya tewas mengenaskan di tempat kejadian ledakan.

Tak hanya itu, Malik juga dikabarkan pernah terlibat dalam kasus bom ikan rakitan di daerah Kalimantan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya