Tidak Ada Lagi Kursi untuk Adik-Adik Sultan Yogya saat Ngabekten

Setahun lalu, para adik Sultan juga tidak hadir pada acara Ngabekten di Bangsal Kencana Kraton Ngayogyakarta.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 06 Jul 2016, 12:06 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 12:06 WIB
Sabda Raja Sultan Keraton Yogya
Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kursi untuk adik-adik Sultan HB X saat acara Ngabekten di Bangsal Kencana Kraton Ngayogyakarta sudah tidak ada sejak tahun lalu. Padahal, dua tahun lalu kursi untuk para rayi dalem (adik-adik Sultan) tersebut masih tersedia.

"Para rayi dalem sekarang digabung dengan sentono atau saudara dekat Sultan," ujar GKR Hayu, putri keempat Sultan HBX sekaligus Penghageng Tepas Tanda Yekti Kraton Ngayogyakarta, Selasa, 5 Juli 2016.

Menurut dia, kursi yang tersedia sekarang adalah untuk ayah dalem, termasuk putri-putri Sultan HB X. Meskipun demikian, ia beranggapan hal itu tidak mengganggu tata pemerintahan di Kraton Ngayogyakarta.

Konflik internal Kraton Ngayogyakarta berlangsung sejak dikeluarkannya Sabda Raja pada tahun lalu. Ketika itu, para adik Sultan tidak setuju dengan Sabda Raja karena dianggap melanggar paugeran Kraton. Salah satunya mengangkat GKR Mangkubumi atau Pembayun sebagai putra mahkota.

Hayu menjelaskan, Ngabekten sudah berlangsung sejak Panembahan Senopati untuk memohon maaf serta menunjukkan tanda bakti dan loyalitas.

"Acara ini digelar dua hari pada 7 dan 8 Juli," ucap GKR Hayu.

Prosesi Ngabekten yang digelar setiap 1 Syawal menurut perhitungan Tahun Jawa Islam Jawa Sultan Agungan ini dibagi dua, yakni [Ngabekten](295819/ "") kakung dan putri. Perhelatan ini dihadiri ratusan orang, mulai dari abdi dalem sampai Paku Alam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya