Gua Tanding, Si Perawan Tak Kalah Menawan dari Pindul

Gua Tanding memiliki pendar warna keemasan jika diarahkan cahaya.

oleh Yanuar H diperbarui 07 Jul 2016, 10:06 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2016, 10:06 WIB
Goa Tanding
Suasana dalam Goa Tanding, Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Gunungkidul memang terkenal objek wisata gua dan pantai. Usai lebaran ini, sebuah gua baru akan dibuka. Namanya Gua Tanding.

Sekretaris Pokdarwis Sadar Wisata Gua Tanding, Sidiq Setiyawan menjelaskan Goa Tanding terletak di Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gua baru yang tidak jauh dari Gua Pindul ini ditemukan warga setempat bernama Mbah Harto Tanding ketika sedang menggali sumur. Dari situlah muncul nama Goa Tanding.

"Gua Tanding adalah gua bawah tanah yang pada awalnya tidak memiliki akses. Sumur Mbah Harto Tanding tersebut adalah satu-satunya jalan masuk menuju goa sehingga harus dibuatkan jalan masuk terlebih dahulu," ujar Sidiq, Selasa, 5 Juli 2016.

Sidik yang juga penemu hulu Gua Tanding mengatakan, gua tersebut terbentang sepanjang kurang lebih 450 m. Kedua sisi gua, baik hulu dan hilir, berada di bawah tanah sehingga perlu dibuat ventilasi buatan agar terjadi pergantian udara di dalam gua.

Kondisi di dalam gua gelap gulita karena tidak ada cahaya matahari yang masuk ke dalam goa. Karena itu, wisatawan perlu lampu senter sebagai penerangan. Pendaran cahaya itu membuat beberapa stalaktit dan stalagmit Gua Tanding berwarna emas.

"Betul warna kuning emas karena ini memang goa masih perawan dan tidak pernah kena sinar matahari dan belum pernah terjamah manusia. Mungkin warna emas itu karena dia nggak pernah kena sinar matahari," ujar Sidiq.

Menurut Sidiq, gua tersebut berumur ratusan juta tahun. Maka itu, tidak mengherankan ada stalaktit yang besar berwarna emas. Untuk menikmatinya, pihaknya memiliki paket Underground River Boating Adventure atau petualangan sungai bawah tanah dengan perahu.

Gua Bawah Tanah

Goa Tanding
Suasana dalam Goa Tanding, Yogyakarta. (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Jika di Gua Pindul wisatawan menyusuri gua dengan ban mobil, wisatawan Gua Tanding perlu perahu karet untuk menyusuri gua bawah tanah itu. Sidik menjelaskan untuk kedalaman air mencapai 3 m dengan lebar bervariasi namun cukup luas untuk dilewati perahu karet bersisihan.

Sementara, ketinggian dinding gua juga bervariasi, mulai dari 3 m sampai dengan 15 meter dengan dinding yang dihiasi berbagai jenis bebatuan stalaktit dan stalakmit yang sangat indah dinikmati sambil naik perahu karet.

"Kami juga tonjolkan penyusuran dengan perahu karetnya. Saya klaim bahwa di Goa Tanding ini pertama dan satu-satunya petualangan sungai bawah tanah menggunakan perahu karet di dunia," ujar Sidiq.

Sidiq mengatakan Gua Tanding siap dibuka untuk umum mulai 7 Juli 2016. Pengunjung dapat membayar biaya masuk Rp 250 ribu/orang. Pengunjung memperoleh fasilitas rompi pelampung, helm, sepatu karet, pemandu, terapi ikan, makan dan minum, kamar mandi, parkir dan asuransi.

Nantinya, jumlah pengunjung akan dibatasi per hari mencapai 400 wisatawan saja. Setiap perahu nantinya akan dinaiki enam wisatawan dan seorang pemandu wisata Gua Tanding. Usai menyusuri sungai, nanti pengunjung dapat merasakan terapi ikan yang disediakan panitia.

"Perahu kita punya delapan. Ya justru kita batasi untuk per harinya untuk menjaga kelestarian alamnya dan untuk kenyamanan wisatawan juga," ujar Sidiq.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya