Liputan6.com, Yogyakarta - Waluyo, bapak dua anak, sempat membuat geger warga sekitar karena "bangkit" lagi dari kuburnya. Warga mengetahui Waluyo meninggal pada Mei 2015 lalu, sebelum akhirnya diketahui "Waluyo" yang meninggal itu adalah gelandangan yang menjadi korban tabrak lari.
Waluyo yang benar dan masih hidup pulang ke rumah di Kampung Suryo Putran PB 3 /43 Panembahan Keraton Yogyakarta. Selama menghilang, ia pergi ke Semarang lebih dari setahun lalu. Di kota itu, ia hidup menggelandang.
"Tadi pagi pulangnya jam 8 pagi tadi. Dari Semarang habis Subuh pakai mobil Hotel Amira. Diantar Manager Hotel Amira Dagen. Kenal di Semarang," ujar dia, Selasa, 2 Agustus 2016.
Waluyo mengaku selama hidup di Semarang semuanya serba susah. Tempat tinggalnya hanyalah emperan toko. Selama menggelandang di Semarang, ia bekerja sebagai tukang sapu dan bersih-bersih demi menyambung hidup.
"Selama di Semarang, ada di Pusponjolo Gang III Semarang. Tinggal di emper toko," ujar dia.
Mengingat kerasnya hidup di Semarang, ia pun berjanji tidak akan menggelandang lagi. Ia akan hidup bersama anak anak dan cucu yang baru diketahui.
"Ya sudah, di sini saja enggak akan balik lagi. Di rumah saja," ujar dia.
Sampai di rumah, ia kembali dengan jari yang luka dan kaki terlihat sedikit bengkak. Sebelum pulang, ia sempat diberi uang untuk menyembuhkan jarinya yang luka oleh warga Semarang .
Baca Juga
"Ini luka karena nyopot akik. Dikasih uang Rp 150 ribu. Tapi enggak buat berobat, buat makan dan minum," kata Waluyo.
Waluyo mengaku ia pergi ke Semarang karena ingin pergi. Salah satu alasannya karena becaknya disita karena kredit macet. Kredit macet itu membuatnya takut pulang. "Ya pergi aja hidup ngegelandang," ujar dia.
Anti Ristanti, anak Waluyo, mengaku kaget karena ayah yang diketahui meninggal terlihat di depan rumah dalam keadaan hidup. Ayahnya juga kaget jika ia sudah punya cucu.
"Lha, dulu mau nikah nyari Bapak nggak ada. Trus ninggal itu akhirnya walinya diwakilkan adiknya Bapak. Dia kaget sudah punya cucu. Lha, setahun lebih kok padahal sing layat akeh (yang layat banyak) banget," ujar dia.
Anti mengenang kembali saat berita penemuan "ayahnya" yang menjadi korban tabrak lari. Ia sekeluarga langsung memastikan kebenaran berita tersebut. Keluarga menemukan ciri-ciri korban tabrak lari itu mirip dengan Waluyo. Elin Eskatinah, istri Waluyo, bahkan sempat memandikan jenazah "Waluyo".
"Ibu juga mandiin Bapak waktu itu lho, Pak. Semuanya ciri-ciri sampai giginya pun sama lho, herannya," ujar Anti.