Liputan6.com, Kuta - Warga negara Australia tersangka pembunuh polisi Kuta Aipda Wayan Sudarsa, yakni Bali Sara Connor sempat menolak melakukan reka adegan yang dilakukan dini hari tadi. Seperti disampaikan Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo.
Namun, Hadi mengatakan, setelah diberikan penjelasan oleh pihak kepolisian, Sara akhirnya bersedia melakukan adegannya.
"Kita jelaskan jika dalam BAP (berita acara pemeriksaan) dia telah menyampaikan keterangannya, dia mau melakukan. Jadi hanya berbeda antara di TKP (tempat kejadian perkara) dan BAP saja," kata Hadi di Pantai Kuta, Bali, Rabu (31/8/2016).
"Tapi kita berpatokan pada BAP. Secara keseluruhan perbedaan BAP dengan praktiknya sekitar dua persen," sambung dia.
Namun begitu, Hadi menyatakan, reka adegan yang berlangsung sekitar tiga jam itu berlangsung lancar.
"Secara keseluruhan rekonstruksi berjalan lancar. Ini kita lakukan secara bertahap, karena ada tiga TKP. TKP pertama di sini (Pantai Kuta), TKP kedua di penginapan setelah itu Jimbaran, Uluwatu," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, ada sekitar 43 adegan yang dilakukan Sara Connor dan kekasihnya, warga Inggris David Taylor di Pantai Kuta. Dari jumlah itu, sambung Hadi, ada reka adegan yang ditambahkan dan tidak sesuai dengan keterangan.
"Yang ditambahkan itu, misalnya adegan pemukulan. Di BAP dia bilang memukul menggunakan ujung botol, namun praktiknya menggunakan botol tajam yang sudah pecah," ucap dia.
"Sara adegannya menindih dan menggigit korban. Sementara korban diduga meninggal ketika adegan ke-13, di mana kepalanya dihantam menggunakan botol," tutur Hadi.
Sebelumnya, David James Taylor mengakui telah membunuh anggota Polresta Denpasar yang bertugas di Polsek Kuta Aipda I Wayan Sudarsa pada Rabu 17 Agustus 2016 pukul 03.30 Wita.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengatakan, berdasarkan pengakuan David, peristiwa yang terjadi di Pantai Kuta itu imbas dari hilangnya tas Sara Connor. David dan kekasihnya itu tengah bermain di bibir pantai.
Sara lalu meninggalkan tasnya di atas pasir. Sekembali dari bibir pantai, perempuan itu tak menemukan tasnya. Ketika David dan Sara mencari tas, mereka bertemu dan bertanya pada korban.
Kemudian terjadilah perkelahian di antara keduanya. Meski sempat dilerai Sara, David terus menghajar polisi Kuta Aipda I Wayan Sudarsa.