Menyusuri Jejak Manusia Purba di Gunungkidul

Manusia purba senang tinggal di alam terbuka karena berlimpah sumber makanan.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2016, 06:06 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2016, 06:06 WIB
11 Primadona Baru Wisata Gunungkidul yang Wajib Kamu Kunjungi
Gunungkidul memiliki keunikan dan daya pikat di sejumlah landmark dan destinasi yang menawan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Arkeologi Yogyakarta akan menyusuri Sungai Oya dan perbukitan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada minggu ketiga September 2016.

"Survei tinggalan-tinggalan budaya manusia purba yang pernah ditemukan di sana, diharapkan nantinya bisa ditemukan suatu situs baru," kata kata Peneliti dari Balai Arkeologi Yogyakarta Indah Asikin Nurani, Jumat, 9 September 2016, dilansir Antara.

Menurut dia, dari hasil penelitian terdahulu, memang sudah ada titik-titik yang jelas keberadaan artefak tinggalan budaya manusia purba. Namun, antara gua dengan Sungai Oya masing ada yang belum tersambungkan.

"Di antara sungai dan gua itu bolong-bolongnya di mana masih belum tahu. Setidaknya nanti bisa menemukan situs yang baru," kata dia.

Indah mengatakan, dari sisi ekologinya, manusia purba senang tinggal di alam terbuka karena berlimpah sumber makanan maupun sumber bahan baku untuk pembuatan alat batu.

"Dari sisi itulah kami akan terus melakukan penelitian. Meski selama ini memang belum pernah ada temuan fosil manusia purba," ujar dia.

Indah mengatakan temuan artefak sebelumnya hanya sebatas artefak atau alat-alat batu serta fosil hewan-hewan purba.

"Tahun ini baru satu kabupaten, tahun selanjutnya akan diteruskan ke Pacitan," tutur dia.

Balai Arkeologi Yogyakarta, sebelumnya juga menyebutkan keberadaan manusia purba di Gunungkidul potensinya cukup tinggi.

"Temuan di Sungai Oya alat batu zaman paleolitikum dan mezolitikum," Indah memungkasi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya