Waspadai Hujan Lebat dan Petir Saat Sore di Yogya

Warga bantaran sungai, terutama di Bantul, wajib waspada atas risiko bencana banjir kiriman dari Sleman.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Sep 2016, 17:31 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 17:31 WIB
Tersambar Badai Petir Massal di Gunung, 11 Tewas
Ilustrasi petir. (Toronto Sun)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprediksi, memasuki musim pancaroba ini hujan lebat dan petir akan melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Wilayah DIY saat ini sedang masuk musim pancaroba. Pada masa ini, potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi muncul, terutama saat sore sampai malam hari," ucap Koordinator Stasiun Klimatologi, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono, Rabu, 21 September 2016.

Menurut dia,  kondisi tersebut disebabkan gugusan uap air yang sedang aktif. Cuaca seperti ini diprediksi kondisi ini akan terjadi pada tiga hari ke depan.

"Kondisi ini juga berpeluang terjadi angin kencang serta gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Jawa," kata Joko.

Ia mengatakan, intensitas hujan tertinggi akan terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.

"Untuk wilayah Sleman dan Kulonprogo bagian utara bisa mencapai 50-100 milimeter," ujar dia.

Joko mengatakan, masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati akan dampak yang ditimbulkan seperti potensi genangan air hujan, pohon tumbang, banjir dan longsor.

"Pengguna transportasi laut dan para nelayan juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap tinggi gelombang yang mencapai 2,5 hingga 4 meter," sebut dia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sudah menyiagakan personel untuk mengantisipasi bencana, mulai banjir hingga tanah longsor.

Bantaran Sungai Waspada

Staf Kedaruratan BPBD DIY, Enaryaka mengatakan pada Selasa, 20 September 2016, Yogyakarta dilanda hujan deras yang mengakibatkan peningkatan debit air di Sungai Code, Gendol, dan Winongo.

Walaupun tidak mengkhawatirkan, demi antisipasi bencana, pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Yogyakarta. Potensi bencana yang ditimbulkan dari tingginya curah hujan adalah banjir dan tanah longsor.

"Wilayah yang harus diwaspadai di Sleman, di Kecamatan Cangkringan, Turi, dan Pakem. Di Kulon Progo, ada di Girimulyo dan Samigaluh. Di Bantul, daerah rawan berada di Kretek, Pundong, Pleret, Imogiri, dan Dlingo. Dan, di Gunungkidul, ada di Patuk, Ngawen, Gedangsari, dan Panggang," ujar Enaryaka.

Untuk itu pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal ini. "Kami juga melakukan komunikasi dengan relawan," imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto menjelaskan pihaknya mengantisipasi potensi banjir kiriman dari wilayah Sleman. Sebab di Kabupaten Bantul ,ada tiga sungai besar yang potensi terjadi banjir, yakni Winongo, Code dan Bedog. Jika debit aliran air tinggi, air sungai itu bisa meluap ke perkampungan sekitar.

"Pecahan anak Sungai Opak, Kali Oya dan Gajah Wong juga banyak melewati kampung. Kita akan terus melakukan koordinasi dengan petugas di Sleman dan kota Yogyakarta terkait kenaikan debit air," ucap Dwi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya