Liputan6.com, Jembrana - Setelah dikabarkan ada tujuh warga Pengambengan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, jadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, kini pihak kepolisian pun menyelidiki hal tersebut.
Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Djoni Widodo mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus ini hingga ke pedesaan. Ia bertujuan mendata jumlah korban penipuan Dimas Kanjeng, yang diduga berjumlah puluhan.
"Kami sudah sebar anggota intel untuk turun ke desa-desa melakukan pendataan. Sementara dari pendataan jumah korban mencapai puluhan," kata Djoni di Jembrana, Bali, Senin malam 3 Oktober 2016.
Advertisement
Menurut Djoni, diduga korban terbanyak ada di Kecamatan Negara, yakni tujuh orang di Desa Pengambengan, dan 50 lainnya di Kelurahan Loloan Timur serta Loloan Barat.
Meski sudah menemui beberapa korban, kata Djoni, pihaknya belum bisa menyatakan jumlah korban dan kerugian materinya. Sebab, polisi masih melakukan pendataan.
"Memang anggota kami sudah berhasil menemui beberapa korban. Tapi mereka tidak mau jujur menerangkan berapa kerugian materilnya. Mungkin mereka malu. Ada yang ngaku tertipu Rp 100 juta, ada pula ngaku Rp 5 juta," kata dia.
"Besok saya akan kumpulkan para kanit intel masing-masing polsek, agar lebih maksimal melakukan pendataan ke desa-desa. Sehingga bisa diketahui pasti jumlah korban Dimas Kanjeng di Jembrana," ujar Djoni.