Pejabat Pasuruan Jemput Warga Pengikut Dimas Kanjeng

Sebanyak 25 warga asal Pasuruan bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 05 Okt 2016, 18:01 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 18:01 WIB
Dimas Kanjeng
Sebagian pengikut Dimas Kanjeng masih bertahan di padepokan.

Liputan6.com, Probolinggo - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berupaya menjemput pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Kabupaten Pasuruan. Pemkab Pasuruan mencatat ada 25 warganya yang masih bertahan di padepokan yang mengklaim bisa menggandakan uang itu.

"Saat kami lakukan komunikasi di tenda dalam tadi, atas nama ibu Halimah dan Naizar masih memilih bertahan di tendanya dengan alasan masih nyaman berada di area padepokan ini, " tutur Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widyasasongko, kepada Liputan6.com, Selasa, 4 Oktober 2016.

Satu unit bus dibawa untuk menjemput warga asal Pasuruan. Bus tersebut diletakkan diantara tenda sebelah barat belakang rumah utama Taat Pribadi pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng, di Desa Wangkal, Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Para pengikut Dimas Kanjeng masih bertahan (Liputan6.com / Dhimas Prasaja)

Salah satu santri yang bertahan, Sulikawati, warga Pasuruan juga yang tinggal bersama anak perempuannya serta cucunya.  Dia masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, seraya menunggu keputusan dari Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Marwah Daud.

"Meskipun saya tahu kanjeng dibawa polisi, saya tetap nyaman di sini. Saya berharap semoga urusan kanjeng segera selesai dan saya akan menunggu jawaban ketua yayasan," kata perempuan berjilbab merah ini pada Liputan6.com.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya