Liputan6.com, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta telah memasuki musim hujan. Tidak jarang dari pagi hingga malam awan mendung selalu mewarnai Kota Gudeg ini. Salah satunya adalah awan stratus di pagi hari.
Awan yang terlihat di Jumat pagi, 28 Oktober 2016, membentuk garis lurus sepanjang arah barat hingga timur. Awan ini hanya terlihat beberapa menit sebelum akhirnya hilang di langit Yogyakarta. Awan ini terlihat sekitar pukul 06.30 WIB.
Koordinator Operasional Pos Klimatologi BMKG DIY Joko Budiono mengatakan, awan tersebut sering muncul saat musim hujan.
Advertisement
"Itu adalah awan stratus (jenis awan rendah dengan ketinggian di bawah 2.000 meter) awan ini berbentuk berlapis-lapis. Salah satunya berbentuk seperti garis," ucap dia Jumat, 28 Oktober 2016.
Baca Juga
Joko mengatakan dari kondisi atmosfer terkini untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam satu pekan mendatang potensi hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang akan berpeluang muncul.
Untuk itu masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Misalnya, banjir, longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin.
"Selain itu bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5–4 meter di perairan selatan Jawa atau Yogyakarta," ujar dia.
Pada pertengahan Oktober ini wilayah Bantul diterjang angin kencang yang mengakibatkan belasan pohon tumbang dan merusak rumah warga juga instalasi listrik. Namun begitu, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini.