Perluasan Tanam Jagung di Yogyakarta, Bantul Ditarget 1.200 H hingga Lebaran

Bekerja sama dengan kelompok tani Dusun Klaras, penanaman jagung ini menjadi rangkaian lanjutan program penanaman satu juta hektar lahan di Bantul yang ditargetkan pada akhir lebaran nanti mencapai 1.300 hektar

oleh Kukuh Setyono Diperbarui 17 Feb 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 12:00 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan bantuan alat pertanian dalam program ‘Tanam Jagung Satu Juta Hektar di Bantul. (Kukuh Setyono)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melanjutkan penambahan luasan lahan penanaman jagung di Daerah Istimewa Yogyakarta di program ‘Tanam Jagung Satu Juta Hektar’. Personel Bhabinkamtibmas diminta lakukan pendampingan ke petani mulai dari penyiapan lahan, penanaman, sampai pada penyerapan hasil panen.

Sabtu (12/2/2025), Kapolri melakukan penanaman benih jagung bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di tanah kas desa Dusun Klaras, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Bantul.

“Kita memiliki program penanaman lahan sejuta hektare yang akan kita selesaikan di 2025. Kerja sama dengan petani agar program bisa manfaat dan maksimal memenuhi kebutuhan pangan terutama padi dan jagung. Jagung khusus ditangani Polri sedangkan padi oleh TNI,” terangnya.

Bekerja sama dengan kelompok tani Dusun Klaras, penanaman jagung ini menjadi rangkaian lanjutan program penanaman satu juta hektar lahan di Bantul yang ditargetkan pada akhir lebaran nanti mencapai 1.300 hektar.

Kapolri mengatakan lahan penanaman jagung di Yogyakarta bisa terwujud karena diperkenankan menggunakan tanas kas desa dan sudah mendapat izin dari Raja Kraton Ngayogyakarta.

“Ini merupakan dukungan Polri dalam mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto dan tahun ini pemerintah menargetkan tidak ada impor jagung sehingga diharapkan mampu memenuhi pasokan pakan ternak,” ujar Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Memanfaatkan lahan seluas lima hektar yang selama sepuluh tahun terakhir tidak difungsikan. Kapolri juga menyerahkan bantuan lima traktor, 20 alat tanam jagung, 75 Kg benih jagung dan sumur bor untuk pengairan.

Sebelumnya Polda DIY menyiapkan 4.300 hektar lahan dan Polda DIY telah memetakan 300 hektar lahan siap tanam di empat kabupaten pada Januari lalu. Khusus Bantul, tersedia 300 hektar lahan siap tanam dan usai lebaran bertambah seribu hektar.

 

Simak Video Pilihan ini:

Serapan Jagung

Kapolri minta Bhabinkamtibmas dibantu pihak desa komunikasi dengan Bulog guna memastikan hasil panen jagung petani terserap baik. Ini agar memberikan efek berantai pada kesejahteraan petani.

Selain itu, Listyo mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengupayakan adanya sistem pengering untuk jagung. Mengingat harga jagung kering lebih tinggi ketimbang harga jagung basah.

Sebagai dukungan terhadap program tanam jagung di DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan program ini disandingkan dengan program ‘Lumbung Mataram’. Ini program inisiasi Pemda DIY dalam mengembangkan komoditas pangan bernilai tinggi di setiap dusun.

“Keikutsertaan dalam program Lumbung Mataram itu adalah tanggung jawab dari lurah. Hakekatnya program ini untuk menambah penghasilan masyarakat dengan penanaman komoditas berharga tinggi,” katanya.

Menurut Sultan, tanah kas desa yang sudah menjadi tanah kasultanan bebas dimanfaatkan untuk penanaman komoditas pangan. Khusus jagung, diharapkan dipilih varietas dengan standar tertentu untuk kebutuhan pakan ternak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Bantul, Joko Waluyo menyebut pihaknya tahun menargetkan luas tanam jagung di 2025 seluas 5.196 hektare, yang terdiri dari 3.878 hektare lahan baku sawah dan 1.318 tanah-tanah belum dimanfaatkan untuk pertanian.

“Harapannya di 2025 ini bisa produksi 45 ribu ton karena tahun lalu hanya sekitar 34 ribu ton. Serapan di Bantul kita ada populasi ayam petelur 1 juta ekor, kedua untuk jagung pipil kering Bulog mau menerima Rp5.500 per kilogram,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya