RS Mata Cicendo Bandung Digenangi Banjir Pertama Kali Sejak 1909

Banjir di Bandung juga menyebabkan puluhan kulkas terbawa hanyut hingga merusak tembok pembatas sungai.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 14 Nov 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 15:00 WIB

Liputan6.com, Bandung - Diresmikan sejak 3 Januari 1909, RS Mata Cicendo yang berlokasi di Jalan Cicendo Nomor 4 tidak pernah memiliki sejarah kebanjiran. Namun, hujan badai yang mengguyur Kota Bandung sepanjang Minggu, 13 November 2016, mengubah fakta itu.

Rumah sakit yang ditunjuk sebagai pusat mata nasional itu tiba-tiba digenangi banjir. Hanya perlu sejam untuk banjir menggenangi ruang perawatan di lantai 1 rumah sakit setinggi 15 cm. Ketinggian banjir bahkan mencapai 30 cm di lantai bawah tanah tempat parkir motor.

Direktur Utama RS Mata Cicendo Irayanti menuturkan, banjir yang menggenangi sebagian ruangan di RS Mata Cicendo sempat membuat pasien dan karyawan panik. "Sempat panik karena biasanya nggak banjir, tiba-tiba banjir," kata dia saat ditemui di ruangannya, Senin (14/11/2016).

Menurut dia, banjir tersebut kejadian pertama selama dirinya menjabat. Banjir tersebut, kata dia, bukanlah limpasan dari sungai yang meluap seperti banjir bandang yang terjadi di Pasteur dan area lain, melainkan murni dari hujan deras yang mengguyur sepanjang sore.

Ia mengatakan, drainase yang ada di sekeliling rumah sakit tidak lagi mampu menampung volume air yang tumpah dari langit. Lebar drainase itu memang hanya selebar 20 cm.

"Hujannya deras banget. Buktinya, genangan air itu tidak ada lumpurnya," kata Irayanto.

Lebih lanjut, Iriyanti menegaskan operasional RS Mata Cicendo tidak terganggu akibat banjir itu. Sebanyak 17 pasien yang sempat terdampak banjir sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

"Operasional nggak keganggu. Kerugian juga nggak ada. Kita sudah cek (alatnya), mungkin karena cepat diselamatkan karena ada yang jaga dinas sore," ujar dia.

Kulkas Terbang

Banjir yang terjadi di Bandung pada Minggu kemarin juga menjebol dinding 10 rumah dan menghanyutkan 11 kulkas dari enam RT di RW 5, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Insiden itu terjadi akibat meluapnya Sungai Cikakak.

Banjir di Bandung juga menyebabkan puluhan kulkas terbawa hanyut hingga merusak tembok pembatas sungai. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Akibatnya, kirmir -tembok pembatas sungai- dan satu jembatan rusak akibat derasnya limpasan air banjir dan hantaman kulkas yang terbawa hanyut.

"Kalau dilihat, ini sepanjang sungai kirmirnya rusak. Karena selain derasnya air, kena hantaman kulkas. Total ada 10 kuklas, dua freezer," kata Dian (53), salah seorang warga RT 07/05, Kelurahan Andir, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, sembari menunjukan lokasi hancurnya kirmir.

Menurut dia, saat hujan turun sekitar pukul 12.00 WIB, debit air sungai Cikakas sudah mencapai maksimal dan tidak lama berselang banjir menggenang.

"Rumah saya kebanjiran sampai sedada, terus ada beberapa rumah yang jebol. Ini baru pertama terjadi. Kalau dihitung, ada 21 rumah yang terendam," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya