Akhir Persembunyian Dua Buron Pencabul Gadis Belia Dumai

Masih ada tiga buron pencabul gadis belia Dumai berkeliaran.

oleh M Syukur diperbarui 22 Nov 2016, 16:32 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 16:32 WIB

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa hari menjadi buron, dua dari lima daftar pencarian orang (DPO) pencabul dua gadis belia yang berstatus pelajar di Kota Dumai akhirnya dibekuk aparat Polsek Bukit Kapur. Keduanya diamankan di tempat persembunyiannya masing-masing.

Kapolsek Bukit Kapur AKP Ronald Simamora menyebutkan keduanya berinisial H dan A. Penangkapan keduanya menyusul penangkapan dua pelaku yang masih satu komplotan bernisial A dan I.

"Terkait laporan kasus pencabulan di Terminal Barang Kota Dumai, sudah empat pelaku diamankan. Pelakunya berjumlah tujuh orang, di mana tiga pelaku lainnya masih dikejar," kata Ronald, Senin petang, 21 November 2016.

Berdasarkan pengakuan empat tersangka, mereka bersama tiga pelaku yang masih buron merupakan teman sepermainan, termasuk juga dengan dua korban yang sudah melapor. Menurut para pelaku yang rata-rata siswa SMA itu, buron berinisial K merupakan otaknya.

"K ini disebut sebagai otak pencabulan terhadap korban. Sementara pelaku lainnya, termasuk buron berinisial R dan W mengikuti perbuatan K," ujar Kapolsek.

Menurut Ronald, dua pelaku yang masih buron terus dikejar dengan berkoordinasi dengan Mapolsek lainnya. Mereka semua bakal diminta pertanggungjawabannya terhadap apa yang dialami dua korban.

Sebelumnya, Kapolres Kota Dumai AKBP Donald Happy Ginting menyebutkan, para pelaku tidak hanya sekali melakukan perbuatan bejatnya. Berdasarkan pengakuan dua korban, masing-masing berinisial SN dan R, pelaku sudah berbuat tak senonoh sejak 25 Agustus hingga 12 November.

Sejak dan sampai tanggal tersebut, keduanya kepada penyidik mengaku telah 'dikerjai' sebanyak lima kali. Keduanya kenal dengan pelaku karena satu sekolah dan selalu saja menjemput keduanya dari rumah masing-masing.

"Korban selalu dibawa ke sebuah rumah kosong di belakang terminal Kota Dumai. Sebelum beraksi, para pelaku mencekoki keduanya dengan minuman beralkohol tradisional, yaitu tuak," kata AKBP Donald.

Ketika korban sudah tak sadar diri, para pelaku secara bergiliran mencabuli kedua gadis belia tersebut. Dalam satu kejadian, memang tak semua pelaku datang ke lokasi tersebut.

"Terkadang dalam satu kejadian, ada tiga atau empat pelaku yang datang. Dan ada pula datang semuanya. Total kejadian yang dialami korban ada lima kali," kata Donald.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya