Liputan6.com, Cilacap - Hujan terus-menerus yang terjadi dalam beberapa terakhir ini membuat ribuan rumah warga Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir. Banjir susah surut karena intensitas hujan cenderung lebat setiap harinya.
Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai. Daerah yang paling parah dilanda banjir, yakni di Kecamatan Majenang, Cimanggu dan Wanareja.
"Tiga sungai besar, yakni Sungai Cijalu, Cilopadang dan Sungai Cikawung meluap karena tak mampu menampung air," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhymengatakan, Senin (28/11/2016).
Ia mengatakan banjir semakin parah lantaran beberapa tanggul jebol hampir bersamaan. Kata Komara, melimpasnya tiga sungai disebabkan hujan ekstrem atau super deras yang terjadi sejak Minggu sore hingga malam.
Baca Juga
Komara merinci, di Kecamatan Majenang, empat desa terdampak banjir. Yakni Desa Pahonjean, Mulyadadi, Mulyasari, dan Padangjaya. Sedangkan di Kecamatan Cimanggu, banjir menyebabkan Desa Bantar, Karangreja dan Rejodadi terendam. Akibat kejadian tersebut, ratusan warga pada Minggu malam sekitar pukul 20.30 WIB mengungsi ke tempat lebih aman.
Komara menjelaskan, pagi ini sebagian wilayah yang terdampak banjir sudah surut. Sebab, banjir bersifat bandang, sehingga cepat surut. Namun begitu, warga harus membersihkan material yang terbawa banjir.
"Selain merendam rumah penduduk, banjir juga merusak ratusan hektare tanaman padi di tiga kecamatan tersebut," kata dia.
Sementara di wilayah barat daya Cilacap, banjir yang merendam dua desa, yakni Sidareja dan Gunungreja, semakin tinggi akibat melaupnya Sungai Cibeureum.
Manajer Pusat Pengendali Operasi BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga lokasi pengungsian, yakni di Gedung Koramil Sidareja, Balaidesa Sidareja, dan Aula Kecamatan Sidareja.
"Kerugian masih kami hitung," kata Gatot.
Gatot mengungkap, selain banjir, longsor dilaporkan juga terjadi di ruas jalan menuju Desa Bolang, Kecamatan Dayeuhluhur, Negarajati dan Cilumuh, Kecamatan Cimanggu, serta sejumlah desa di Kecamatan Majenang. Akibatnya, sejumlah desa sempat terisolasi. Bahkan, hingga saat ini, aliran listrik menuju desa tersebut juga terputus.
Gatot menambahkan, hari ini BPBD Cilacap mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk wilayah terdampak. BPBD juga mengerahkan relawan dan warga masyarakat untuk bekerja bakti menyingkirkan material longsoran yang menimpa jalan.
"Kendati tidak sampai menyebabkan korban jiwa, banjir kali ini diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah," Manajer Pusat Pengendali Operasi BPBD Cilacap itu memungkasi.
Advertisement