Liputan6.com, Bojonegoro - Hujan lebat yang berlangsung sejak Jumat siang, 2 Desember 2016, menyebabkan longsor dan menimbun rumah warga di Dusun Banaran, Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada pukul 21.30 WIB.
Akibatnya, nyawa penghuni rumah bernama Catur (21) melayang. Sementara itu, dua penghuni lainnya bernama Paikem (52) dan Harso Wiyono (55) luka berat. Korban yang berhasil dievakuasi kemudian dirujuk di RS Moewardi.
Sebanyak 567 personel gabungan melanjutkan pencarian korban longsor di Desa Tegalsari, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, yang tertimbun longsor sejak 29 November 2016. Pada Sabtu (3/12/2016) sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah atas nama Gito berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD.
Pencarian kini masih diteruskan untuk menemukan seorang warga. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kabupaten Karanganyar termasuk daerah rawan bencana longsor.
Baca Juga
Ada sembilan kecamatan dari 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar rawan longsor. Kesembilan kecamatan itu adalah Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jatiyoso, Jatipuro dan Jumapolo.
"Daerah rawan longsor tersebut saat ini sudah berkembang menjadi permukiman sehingga memiliki risiko tinggi bencana longsor," kata Sutopo.
Menurut Sutopo, mitigasi longsor masih sangat minim di lingkungan masyarakat karena setiap terjadi longsor, sering menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi. Bahkan pada empat tahun terakhir, longsor merupakan bencana yang paling banyak menimbulkan korban tewas.
"Harus ada penataan ulang dari tata ruang yang ada, perlu pembatasan izin dan peningkatan implementasi tata ruang. Jika tidak, maka longsor akan makin meningkat dan makin bertambah jumlah korban serta kerugian," ujar Sutopo.
Advertisement