Segar Tanpa Bau Petai di Curug Cipeuteuy

Anda bisa menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Kota Cirebon menuju Curug Cipeuteuy menggunakan sepeda motor.

oleh Panji Prayitno diperbarui 12 Des 2016, 11:03 WIB
Diterbitkan 12 Des 2016, 11:03 WIB

Liputan6.com, Cirebon - Peuteuy dalam Bahasa Indonesia berarti petai. Namun, anda tak perlu khawatir mencium bau petai saat bertandang ke Curug Cipeuteuy yang berlokasi di Blok Pasir, Desa Bantar Agung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Objek wisata alam ini menjadi salah satu tujuan berlibur wisatawan Pantura setiap akhir pekan, terutama saat libur panjang. Sebelum bertemu air terjun, mata Anda disegarkan hamparan lahan persawahan yang luas.

Kesejukan berlanjut ketika berada di pintu masuk Curug Cipeuteuy. Pasalnya, pohon-pohon pinus tinggi menjulang menaungi lokasi tersebut. Suasana makin nyaman karena kicauan burung berpadu dengan suara aliran air yang tenang.

Pohon-pohon pinus tinggi menjulang menaungi lokasi Curug Cipeuteuy. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Salah satu pengelola Curug Cipeteuy, Sudirja mengaku sejak dibuka dan menjadi objek wisata ini masih rindang dan menyejukkan. "Tahun demi tahun kami melakukan renovasi di sini, mulai dari pembanguan gazebo, kamar mandi, akses jalan ke curug, kolam dan juga musala. Namun, sesuai dengan konsepnya sebagai objek wisata alam. Pembangunan yang dilakukan tetap menyesuaikan dengan tema dan diselaraskan dengan alam," tutur Sudirja, Minggu, 11 Desember 2016.

Untuk menikmati Curug Cipeteuy, pengunjung dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 12.500 per orang. Anda yang ingin berkunjung disarankan untuk datang pagi atau siang hari agar bisa menikmati objek tersebut lebih puas.

"Kalau pagi, udara masih segar, masih bisa mendengar suara burung berkicauan, dan lain-lain," kata Sudirja.

Pohon-pohon pinus tinggi menjulang menaungi lokasi Curug Cipeuteuy. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Ada beberapa alternatif untuk mencapai lokasi ini. Yang paling mudah adalah menggunakan sepeda motor dari Cirebon hingga ke lokasi yang memakan waktu sekitar 1 jam. Namun, Anda juga bisa menumpang angkutan umum dari pusat kota Majalengka.

Namun, Anda harus berhati-hati karena jalanan yang dihadapi cukup menanjak curam dan berkelok. Jalan menuju ke sana tidak sepenuhnya aspal, tetapi ada bebatuan dan tanah merah sehingga kondisi kendaraan harus benar-benar prima.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya