Antrean Peminat Rusun di Surabaya Makin Panjang

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana membangun tiga rusun tahun depan.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Des 2016, 23:05 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 23:05 WIB
rusun
ilustrasi rusun.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membangun tiga rumah susun (rusun) pada 2017 dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan dalam anggaran belanja 2017 mendatang, anggaran dana sebanyak Rp 30 miliar disiapkan untuk membangun rusun di sejumlah titik di Surabaya.

"Tahun depan, ada tiga rusun yang akan kita bangun dengan menggunakan dana APBD. Kalau hanya mengandalkan dana dari pusat, lama. Makanya, biar cepat kita juga akan bangun dengan dana kita sendiri," kata Risma, di Surabaya, dilansir Antara, Selasa (13/12/2016).

Jumlah antrean rusun hingga saat ini sudah mencapai 3.670 kepala keluarga (KK), sedangkan pembangunan rusun oleh pemerintah pusat setiap tahun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rusun yang ada.

Maka itu, lanjut dia, mulai tahun depan Risma berinisiatif untuk mulai menganggarkan pembangunan tiga rusun yakni di Penjaringan Sari, Kalidami, dan Jambangan.

Risma mengatakan di tiga titik tersebut ada lahan pemkot yang kosong dan cukup luas untuk dibangunkan rusun. Lahan yang dimaksud itu tepatnya berada di eks rumah pompa di Kalidami yang sudah dibongkar.

"Per titik, anggarannya ada Rp10 miliar, jadi totalnya Rp 30 miliar. Per titik nanti ada satu twin tower. Rusun ini kami tujukan untuk warga Surabaya yang memang tidak punya rumah tinggal," kata Risma.

Dengan hunian yang murah ini, warga bisa banyak menabung dan bisa terbantu keuangannya dibandingkan harus kontrak di hunian komersial. Tower yang akan dibangun berkapasitas 96 unit.

Pada setiap tower di satu titik tersebut akan memiliki tipe unit 36, yaitu dengan dua kamar, satu dapur, dan satu kamar mandi. Desainnya dibuat lebih menarik dan diharapkan bisa menarik minat penghuni rusun yang saat ini antre.

Selain mengandalkan rusun dari ABPD, tahun depan juga akan ada rusun yang dibangun dari APBN. "Kalau tahun depan yang dari APBN juga ada, yaitu di rusun Kedung Cowek, Tambak Oso Wilanguun, dan di Keputih lanjutan," kata Risma.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemanfaatan Bangunan Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya Agus Supriyo mengatakan hingga bulan ini jumlah pendaftar penghuni rusun yang sudah masuk ada sebanyak 4.960 KK, tetapi yang berhasil lolos memenuhi persyaratan sebanyak 3.670 KK.

"Sesuai dengan peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang pengelolaan rusun, syarat yang boleh menghuni rusun adalah warga Surabaya, lalu tidak punya rumah, lalu juga penghasilannya rendah," ujar Agus.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya