6 Peristiwa Paling Membetot Perhatian di Jambi Sepanjang 2016

Dari pembunuhan kakak kandung bupati hingga Mapolsek dibakar massa.

oleh Bangun Santoso diperbarui 03 Jan 2017, 09:33 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 09:33 WIB
Tersangka bom Jambi
Tersangka peledakan bom Jambi ditahan di Mapolda Jambi. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jambi - Tahun 2016 baru saja lewat. Berbagai peristiwa kriminal terjadi di Provinsi Jambi. Tidak sedikit peristiwa di Bumi Siginjai menyita perhatian masyarakat. Berikut 6 di antaranya:

1. Ledakan Bom Pasir Putih

Rabu dini hari tanggal 27 Januari sekitar pukul 03.00 WIB, warga di Lorong H. Kamil, Kelurahan Talang Banjar, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi dibuat geger dan ketakutan. Sebuah ledakan besar tiba-tiba membangunkan warga di daerah itu.

Setelah ditelusuri, ledakan besar tersebut berasal dari sebuah ruko di lorong tersebut. Polisi yang turun ke lokasi memastikan ledakan tersebut berasal dari sebuah bom rakitan meski masuk kategori low explosive.

Tak sampai 24 jam, polisi akhirnya menangkap seorang tersangka bernama Wak Hen. Dari pengungkapan polisi diketahui, ledakan bom tersebut bermotif dendam yang dilatarbelakangi bisnis narkoba.

Tersangka kesal setelah menyetor duit Rp 62 juta kepada seseorang bernama Ujang untuk mendapatkan 500 butir ekstasi. Uang tersebut ternyata dibawa kabur Ujang, sementara ekstasi yang dipesannya tidak ada.

Lantas pelaku meledakkan bom di depan ruko yang pernah ditempati Ujang. Sayang, saat kejadian, Ujang sudah terlebih dahulu kabur entah ke mana.

Bentrok Suku Anak Dalam

Bentrok Suku Anak Dalam Jambi
Suasana usai bentrok Suku Anak Dalam di Kabupaten Merangin. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

2. Bentrok Suku Anak Dalam

Selasa, 23 Februari 2016, bentrok yang melibatkan komunitas Suku Anak Dalam (SAD) dengan warga biasa kembali terjadi di Jambi.

Bentrokan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB itu melibatkan warga SAD di Desa Pemayongan, Kecamatan Sumay dengan kelompok warga dari Kelurahan Pulau Temiang, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.

Dari informasi warga dan Camat Tebo Ulu, bentrokan yang melibatkan sekitar 300 orang itu mengakibatkan sebuah kantor perusahaan sawit rusak serta satu unit mobil minibus hancur dibakar massa.

Camat Tebo Ulu, Yahoza mengatakan, dari informasi warga menyatakan, bentrokan didasari masalah rebutan lahan yang melibatkan warga SAD dengan warga biasa.

Buntut bentrokan ini, pemerintah daerah dan aparat di Jambi melakukan beberapa operasi mengamankan senjata api rakitan yang biasa digunakan warga SAD untuk berburu.

 

3. 11 Tahanan Narkoba Polda Jambi Kabur

23 Mei 2016 dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, Mapolda Jambi geger. Sistem keamanan di markas polisi itu berhasil dijebol 11 orang tahanan kasus narkoba.

Dari hasil penyelidikan, 11 tahanan tersebut berhasil kabur usai menjebol besi ventilasi yang ada di kamar mandi. Jajaran Polda Jambi sempat dibuat repot atas pelarian 11 tahanan tersebut.

Hingga kini, baru 9 orang tahanan yang diketahui sudah tertangkap dan menyerahkan diri. Sementara tiga orang lainnya masih diburu dan masuk daftar pencarian orang alias DPO.

Kakak Bupati Dihabisi Pembunuh Bayaran

Pembunuhan kakak Bupati Tanjabbar
Empat orang pelaku pembunuhan kakak Bupati Tanjabbar diamankan polisi. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

4. Kakak Bupati Dihabisi Pembunuh Bayaran

Kesunyian di sebuah lokasi perkebunan sawit di Desa Badang Sepakat, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi tiba-tiba pecah. Sesosok mayat laki-laki ditemukan bersimbah darah.

Usai diselidiki, mayat tersebut diketahui bernama M. Yazid Siregar yang tak lain adalah kakak kandung dari Bupati Tanjabbar, Safrial. Pria 63 tahun itu ditemukan tewas diduga dibunuh di kebun sawit miliknya pada tanggal 29 Juni 2016.

Jajaran Polres Tanjabbar langsung bergerak cepat. Beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan korban dihabisi oleh dua orang pembunuh bayaran. Pelaku diduga merupakan suruhan NN, perempuan yang juga istri muda korban.

Dari kasus ini, empat orang tersangka berhasil diamankan polisi. Diantaranya adalah NN (istri muda korban), SY, HR dan AH.

Motif pembunuhan tersebut diduga masalah harta warisan. Apalagi, sempat terdengar kabar, korban akan menikah lagi.

Ketua DPRD Tertangkap Nyabu

Ketua DPRD Sarolangun ketangkap nyabu
Ketua DPRD Sarolangun, M Syaihu tertangkap polisi diduga usai pesta narkoba bersama tujuh orang lainnya. (Dokumen Polresta Jambi)

5. Ketua DPRD Tertangkap Nyabu

11 Agustus 2016 sekitar pukul 21.00 WIB, jajaran Satresnarkoba Polresta Jambi menggelar operasi rutin. Dalam operasi itu, 8 orang pria ditangkap saat asik pesta sabu di sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Kampung Bugis, belakang Hotel Harisman, Kota Jambi.

Usut punya usut, satu orang tersangka diketahui adalah Ketua DPRD Kabupaten Sarolangun bernama M. Syaihu. Pria 42 tahun ini adalah Ketua DPRD dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Kapolresta Jambi, Kombes Bernard Sibarani menyebutkan, M. Syaihu ditangkap bersama tujuh orang lainnya. Diantaranya adalah Abdul Hakim (42), Jamaludin (22), Januar (32), Fakhrur (29), Thomas Rico (33), Morsa (25) dan Timbul (28).

Para tersangka diamankan bersama barang bukti berupa 4,3 gram sabu, satu buah bong, dan satu buah kaca.

Dalam persidangan, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jambi, M. Syaihu bersama enam pelaku lainnya hanya divonis ringan yakni 4 bulan rehabilitasi.

Selain itu, meski terbukti memakai narkoba, Syaihu juga masih menyandang status sebagai Ketua DPRD Sarolangun.

Mapolsek Tabir Dibakar Massa

Pembakaran Mapolsek Tabir
Gubernur Jambi, Zumi Zola, Kapolda Jambi dan Ketua DPRD meninjau Mapolsek Tabir usai dibakar massa. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

6. Mapolsek Tabir Dibakar Massa

Sabtu malam, 27 Agustus 2016 menjadi malam mencekam di Mapolsek Tabir, Kabupaten Merangin. Markas polisi yang berada di Kelurahan Pasar Rantau Panjang ini nyaris habis dibakar warga yang marah.

Berdasarkan informasi, kemarahan warga dipicu akibat penangkapan dua orang warga setempat oleh polisi. Penangkapan itu terkait maraknya aktivitas penambangan emas liar di daerah itu. Kabupaten Merangin memang terkenal banyak terdapat aktivitas penambangan emas liar.

Dua orang berinisial DY (33) dan EB (20) ditangkap bersama barang bukti berupa 17 gram emas serpih, air raksa, dan duit Rp 50 juta.

Entah siapa yang memulai, sejak petang hari, warga mulai mendatangi Mapolsek Tabir. Minimnya personel penjagaan dan lokasi yang cukup jauh dari Kota Bango, ibukota Kabupaten Merangin memudahkan ratusan massa meluapkan emosinya.

Warga emosi mempermasalahkan penangkapan tersebut dan menuntut DY dan EB yang merupakan warga asli dibebaskan. Kesal tuntutannya tidak kunjung dipenuhi, warga marah dan anarkis membakar Mapolsek yang lokasinya hanya 200 meter dari Pasar Rantau Panjang.

Massa yang kalap juga melempari bangunan Polsek dengan kayu dan batu. Hampir seluruh bangunan di komplek Mapolsek Tabir rusak berat. Diantaranya adalah pos penjagaan, pelayanan, intelejen dan aula. Kemudian ruang reserse kriminal hingga rumah dinas Kapolsek juga rusak.

Dalam kasus tersebut, aparat kepolisian menangkap 14 orang tersangka. Dua orang diantaranya diketahui masih di bawah umur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya