Gelombang Setinggi 4 Meter, Jangan Berlayar Dulu di Perairan Bali

Kondisi gelombang tinggi di perairan Bali diperkirakan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

oleh Dewi Divianta diperbarui 09 Feb 2017, 17:34 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 17:34 WIB
20160609- Gelombang Tinggi Hantam Pantai Selatan Yogya- Boy Harjanto
Nelayan memasangkan tali ke parahunya agar tidak terbawa gelombang pasang di Pantai Depok, Yogyakarta,Kamis (9/6). BMKG Yogyakarta mengatakan bahwa tinggi gelombang di perairan laut selatan mencapai 2,5 hingga 4 meter, (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Liputan6.com, Denpasar - Cuaca buruk yang melanda Bali, berimbas pada sektor pelayaran. Otoritas Pelabuhan Bali akhirnya mengambil keputusan menutup total aktivitas pelayaran di Pulau Dewata. Sebab, cuaca buruk yang melanda Bali menimbulkan gelombang setinggi empat meter yang diperkirakan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Klas III, Maqhi menuturkan, surat edaran terkait hal itu telah diterbitkan sejak 6 Februari lalu. Surat edaran itu masih berlaku hingga beberapa hari ke depan hingga ke luarnya pemberitahuan terbaru.

Gelombang tinggi tentu saja sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran. "Maka, kami meminta agar aktivitas pelayaran dihentikan dan ditutup sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut," ucap dia di Denpasar, Rabu, 8 Februari 2017.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tinggi terjadi di wilayah Bali selatan dan timur hingga wilayah perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk wilayah Bali, penutupan aktivitas pelayaran terjadi di lintasan Pemenang-Gili Matra-Padangbai Amed, Nusa Penida, Nusa Lembongan, Serangan, Pelabuhan Benoa dan beberapa pelabuhan kecil lainnya seperti Sanur dan Kusamba.

"Kami sampaikan kepada pemilik, operator kapal penumpang dan barang untuk tidak berlayar sampai ada pemberitahuan atau edaran selanjutnya," tutur dia.

Adapun Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Gunawan Taufik membenarkan penutupan gelombang tinggi yang menjadi dasar penutupan aktivitas pelayaran tersebut. Ia menjelaskan, gelombang tinggi itu terjadi akibat tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah barat Australia yang berdampak hingga perairan Bali.

"Wilayah perairan Bali bagian selatan semuanya terjadi gelombang tinggi hingga empat meter. Sangat tidak dianjurkan untuk aktivitas pelayaran. Kita sudah berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan agar menutup sementara pelabuhan," Kepala BMKG Denpasar memungkasi penjelasan mengenai gelombang tinggi di perairan Bali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya