Resor Apung Bakal Percantik Waduk Jatiluhur

Resor apung merupakan mimpi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk menghilangkan permukiman liar dari kawasan Waduk Jatiluhur.

oleh Abramena diperbarui 14 Feb 2017, 07:31 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2017, 07:31 WIB
Purwakarta
Purwakarta

Liputan6.com, Purwakarta - Guna memaksimalkan kekayaan alam yang tersedia, Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat berencana menjadikan kawasan Waduk Jatiluhur menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan menjadikannya sebagai kawasan wisata.

Menurut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Waduk Jatiluhur merupakan satu dari sekian banyak ikon pariwisata di kabupaten yang dipimpinnya. Sebagai langkah awal, pihaknya meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta untuk menyiapkan pendidikan khusus pelajar sekitar Waduk Jatiluhur dalam bidang kepariwisataan, seperti perhotelan dan tata boga.

"Kalau kita siapkan dari sekarang, nanti saat kepariwisataan berkembang, warga sudah siap menyambut. Kebiasaan di kita (Indonesia) itu membangun infrastruktur tapi sumber daya manusianya belum siap. Nah saya coba ubah tradisi itu," kata Dedi, Sabtu, 11 Februari 2017.

Untuk melengkapi itu, Dedi berencana untuk membangun Kampung Air Jatiluhur sebagai destinasi wisata baru. Lokasi tujuan wisata itu berada di daerah Parang Gombong, Kecamatan Sukasari.

Wisata itu bakal menghadirkan konsep resor apung di Waduk Jatiluhur. "Nanti ada pasar tradisional terapung juga, yang khusus menyediakan bahan makanan untuk para pengunjung. Jadi, wisatawan bisa masak atau mengolah makanan sendiri," tutur Dedi.

Dedi berencana menggunakan dana APBD sebagai sumber modal mewujudkan Kampung Air Jatiluhur. Pada tahap pertama, pemerintah akan membangun 40 rumah apung di Kampung Air Jatiluhur dengan lokasi berada di daerah Kertamanah dan Kutamanah. Pengelola rumah apung itu adalah warga setempat.

"Ini adalah salah satu jawaban, sebagai solusi atas penataan Kolam Jaring Apung (KJA) Jatiluhur. Kita buat pariwisata berbasis alam dalam hal ini air dari Waduk Jatiluhur," ucap Dedi.

Target wisatawan yang berkunjung ke Kampung Air tersebut, selain warga lokal dan berbagai daerah di Indonesia, juga diharapkan menjadi salah satu tujuan utama bagi para turis asing.

"Di sana mereka bisa ikut melakukan kegiatan keseharian masyarakat setempat, mulai dari memancing, menjala ikan dan lainnya. Pokoknya, wisata ini sangat luar biasa dan segera kita realisasikan," ucap Dedi.

Agar terlaksana dengan baik saat ini, lanjut Dedi, pihaknya tengah mengebut pembangunan jalur lingkar barat yang merupakan jalan baru yang dibangun pemerintah daerah secara bertahap sejak 2014 lalu. Jalan tersebut sekaligus membuka akses baru bagi warga yang 50 tahun terisolasi sebagai imbas pembangunan Waduk Jatiluhur.

Selain mengandalkan potensi Waduk Jatiluhur, nantinya jalur lingkar barat yang memiliki panjang sekira 67 km memiliki potensi wisata lain yang berbasis alam seperti yang sudah mulai mendunia saat ini, Gunung Parang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya