Rahasia Suku Bugis-Makassar Lindungi Kulit dari Sengatan Matahari

Bukan Lotion, suku Bugis - Makassar punya ramuan tradisional untuk lindungi kulit dari terik matahari.

oleh Eka Hakim diperbarui 19 Mar 2017, 09:02 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2017, 09:02 WIB
Bedak Tettu
Bedak tettu merupakan ramuan tradisional suku Bugis - Makassar untuk lindungi kulit dari terik matahari. (Liputan6.com/Eka Hakim).

Liputan6.com, Makassar - Ada yang unik dilakukan masyarakat suku Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan jika hendak beraktivitas di bawah terik matahari. Konon dari cerita masyarakat yang berkembang, suku Bugis-Makassar dapat santai beraktifitas di bawah terik matahari meski panasnya sangat menyengat karena punya rahasia ramuan tradisional.

Puang Norma (65) mengatakan, tak ada ilmu khusus yang digunakan agar kulit tetap aman beraktivitas di bawah terik matahari langsung sepanjang hari. Menurut warga Desa Tammate Kelurahan Minasa Baji, Kecamatan Bantingmurung, Kabupaten Maros, Sulsel itu, masyarakat suku Bugis-Makassar hanya memakai resep tradisional.

"Hampir semua di tanah Bugis itu masyarakatnya pakai budaya nenek moyang, yaitu memakai bedak tettu sebagai penghalau sengatan matahari. Itu dibuat secara tradisional mulai dari proses pembuatan hingga bahan-bahan yang digunakan," kata Norma yang juga tokoh masyarakat di Desa Tammate tersebut kepada Liputan6.com, Sabtu, 18 Maret 2017.

Dia menjelaskan, ramuan tradisional itu dibuat dengan bahan-bahan yang digunakan berasal dari tanaman herbal yang akrab dalam dunia masak-masakan. Di antaranya beras, kunyit, dan temulawak.

Cara membuat bedak warisan nenek moyang tersebut, kata Norma, pertama beras ditumbuk hingga halus di dalam lesung batu setelah itu dicampur dengan kunyit dan temulawak. Selanjutnya bahan yang sudah tercampur kembali dihancurkan dengan cara ditumbuk menggunakan alu hingga menjadi halus.

Kemudian ramuan diangkat dari lesung lalu kembali disaring memakai tapisan hingga menyisakan yang terhalus. "Ramuan yang sudah halus itu dijemur hingga agak kering dan selanjutnya siap dipakai sebagai bedak," ucap Norma.

Norma mengungkapkan, hampir semua masyarakat di pedesaan di Sulsel menggunakan bedak tettu tersebut, khususnya kalangan petani jika hendak berangkat ke sawah atau pada waktu masa panen.

"Petani kan kerjanya langsung di bawah terik matahari jadi mereka memakai bedak tettu itu. Kebanyakan area wajah, leher, tangan yang diberikan bedak khasiat tersebut," ujar Norma.

Khasiat bedak tettu, kata Norma, selain dapat menghalau sengatan matahari agar tak membakar kulit, juga sebagai obat agar kulit wajah tak mengalami jerawat dan untuk menjaga kekencangan kulit.

"Anak kecil pun kalau mengalami kembung atau masuk angin di musim hujan, yah bedak tettu bisa diusap di bagian perutnya, Insya Allah angin akan keluar dari dalam perut sehingga tak kembung lagi," ungkap Norma.

Ketika musim panas tiba, lanjut Norma, masyarakat di pedesaan tanpa terkecuali di Desa Tammate hampir semuanya menggunakan bedak tettu sebagai obat dengan ramuan tradisional untuk mengatasi kegerahan akibat cuaca panas.

"Yah itulah manfaat dari warisan nenek moyang kita yang bahannya alami tapi manfaatnya luar biasa. Dan alhamdulillah masih menjaga kelestariannya," tutup Norma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya