Kera-Kera Ekor Panjang Jarah Tanaman Petani

Para petani pasrah dan membiarkan ladangnya kosong karena sulit mencegah kera ekor panjang.

oleh Yanuar H diperbarui 26 Mei 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 18:20 WIB
Kera ekor panjang
Kera ekor panjang/Macaca fascicularis. (fr.mongabay.com/Rhett A. Butler)

Liputan6.com, Gunungkidul - Tanaman warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi santapan kawanan kera ekor panjang. Warga di Dusun Bonpon, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Gunungkidul resah jika serangan kera ekor panjang itu semakin meluas.

Salah seorang petani Dusun Bonpon, Desa Pundungsari, Kecamatan Semin, Gunungkidul Widodo mengatakan, serangan kera ekor panjang ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Kera itu memakan apa saja yang ditanam petani di ladang seperti ketela, jagung dan lainnya.

"Pokoknya tanaman petani itu dimakan. Kalau sudah habis daun pun dimakan mereka," katanya di Gunungkidul, Jumat (26/5/2017).

Warga sudah berupaya untuk mengusir hewan itu walaupun hanya sebatas mengusir. Warga tidak berani membunuh atau berburu. Sebagai langkah selanjutnya warga hanya membiarkan ladangnya tidak ditanami.

"Mau ditanami malah tidak panen, mending ya dibiarkan saja," ucapnya.

Kepala Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Sucipto mengatakan jika serangan kera ekor panjang juga terjadi di wilayahnya. Serangan kera ekor panjang ini terjadi di dua pedukuhan, yakni padukuhan Sureng 1 dan 2.

"Biasanya menyerangnya pagi dan sore. Kami berharap pemerintah daerah ikut membantu mengatasi," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengaku jika ia telah mendapat laporan terkait serangan kera ekor panjang. Ia pun juga sudah mendapatkan laporan serangan kera ekor panjang di beberapa kecamatan.

Sebenarnya pemerintah sudah menanam sumber makanan untuk kera tersebut namun belum berbuah tahun ini.

"Sudah ada laporan, luas serangannya kecil-kecil. Tetapi membuktikan serangan kera susah. Ini bukan hanya tugas kita, tetapi lintas sektoral," katanya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya