Liputan6.com, Semarang - - Jalur mulus kini menjadi jalur utama di wilayah selatan Jawa Tengah. Jalur sepanjang 58,4 kilometer dengan ruas Cilacap - Wangon - Ajibarang - Purwokerto sudah sangat halus dan diklaim siap menyambut ritual tahunan, mudik Lebaran.
Pemerintah terus berupaya menyiapkan fasilitas mudik lebaran. Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menyebutkan jalur selatan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga
Meski demikian, di jalur itu terdapat titik-titik yang dinilai berbahaya dan berisiko alami kemacetan sehingga bisa mengacaukan tradisi mudik lebaran.
Advertisement
"Masih ada beberapa titik longsor di beberapa ruas jalan di kawasan tersebut. Insya Allah maksimal H-15 Lebaran sudah selesai dikerjakan," kata Hadi Santoso, Rabu (31/5/2017).
Dalam kunjungannya, Komisi D DPRD Jateng menemukan enam titik longsoran di pinggir jalan. Titik longsor itu yang dinilai berpotensi mengacaukan kelancaran mudik.
"Sekarang sedang dipasang bronjong ada pula yang diatasi dengan teknik boor pile karena ada geseran. Lebar jalan juga luas, sudah 15 meter dan dipasang marka 8 meter. Pengaspalan dengan overlay dua lapis juga sudah dilakukan dan dijadwalkan H-15 lebaran sudah beres," kata Hadi.
Jalan lebar dan halus mulus ini bukan tanpa bahaya. Menurut Hadi, belum dipasangnya penerangan jalan cukup membahayakan pemudik jalur selatan.
Antisipasi Pindahnya Brexit
Dengan dibukanya ruas tol hingga Batang, Hadi memperkirakan titik kemacetan akan bergeser. Jika pada 2016 kemacetan parah yang menimbulkan korban jiwa terjadi di Brebes Exit, kini simpul kemacetan diperkirakan bergeser ke arah timur.
"Diprediksi bergeser dari exit tol Brebes Timur (Brexit) ke wilayah Pantura Tegal dan Pantura Pekalongan hingga wilayah Batang," kata Hadi.
Untuk mengantisipasi hal ini, Pemprov Jateng diminta menyiapkan jalur alternatif. Banyuputih - Plantungan di Batang menjadi salah satu alternatif menuju wilayah selatan Jateng untuk bisa mengurai kemacetan lalu lintas di sepanjang Pantura.
Ruas jalan itu kondisi terkini masih memprihatinkan, meski perbaikan ruas jalan itu terus dikebut. Targetnya, ketika arus mudik lebaran dimulai, semua sudah siap.
"Peningkatan ruas jalan tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan pada puncak arus mudik tahun ini. Karena itulah kesiapan infrastruktur harus ditingkatkan agar pemudik lebih aman dan nyaman," kata Hadi.
Jalan yang kini berstatus jalan provinsi itu sudah saatnya ditingkatkan mengingat fungsinya sebagai jalur alternatif penghubung antara jalur Pantura dengan tengah dan selatan Jawa Tengah. Jalur ini cukup penting sebagai penghubung dengan jalur tengah dan selatan sehingga minimal pada H-10 lebaran harus sudah selesai dan digunakan pemudik.
Advertisement