Liputan6.com, Bengkulu - Warga Desa Mekar Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menemukan dua bangkai gajah Sumatera (Elephas maximus Sumatranus) mulai membusuk di kawasan hutan di sekitar desa mereka.
"Kami berniat masuk ke Sungai Seblat Merah untuk mencari ikan, lalu ketemu bangkai gajah dua ekor di dalam hutan," kata Mawardi, warga Desa Mekar Jaya, saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu (12/7/2017), dilansir Antara.
Ia mengatakan, bangkai satwa dilindungi itu ditemukan di hutan Tembulun yang berada dalam wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lebong Kandis, yakni perbatasan antara Kabupaten Bengkulu Utara dan Mukomuko.
Advertisement
Setelah menemukan dua bangkai tersebut, Mawardi bersama tiga rekannya langsung kembali ke desa dan membatalkan niat memancing ikan. "Kami takut ada gajah lain yang datang, jadi kami langsung putar balik ke desa," ujarnya.
Baca Juga
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung, Abu Bakar mengatakan sudah menerima informasi dua ekor gajah yang ditemukan mati tersebut. Anggota polisi kehutanan dari Resor Air Rami, Kabupaten Mukomuko, sudah diinstruksikan untuk mengecek informasi yang dilaporkan warga itu.
"Tim dari Resor Air Rami sudah turun ke lapangan dan kami masih menunggu informasi lebih lanjut," ucapnya.
Dua tim diterjunkan untuk menindaklanjuti informasi warga itu. Tim pertama masuk dari wilayah Hutan Produksi Air Rami di Kabupaten Mukomuko, sedangkan tim kedua masuk dari Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara.
"Tim masih menelusuri kebenarannya karena informasi ini juga sudah berantai, bukan orang yang pertama melihat yang melaporkan," kata dia.
Gajah Sumatera merupakan satwa terancam punah yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Data BKSDA Bengkulu-Lampung menyebutkan, saat ini tersisa dua kelompok besar gajah yang hidup di wilayah ini. Salah satunya di HPT Air Rami dengan perkiraan jumlah tidak lebih dari 30 ekor.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: