Nasib Nelayan Bitung Hanyut Hingga ke Dekat Filipina

Cuaca ekstrem, nelayan Bitung dan sekitarnya diimbau tak melaut dulu.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 22 Jul 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 17:00 WIB
Tim SAR Bitung
Tim penyelamat nelayan Bitung yang hanyut (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Bitung - Setelah dilaporkan hilang saat mencari ikan di perairan Sulawesi Utara (Sulut), Rabu, 19 Juli 2017 silam, nasib tiga nelayan hilang asal Pulau Lembeh akhirnya menemui titik terang. Dua dari tiga orang itu ditemukan dalam keadaan selamat.

Keduanya adalah Ferdinand Kalamaheng, warga Kelurahan Motto, Kecamatan Lembeh Utara, dan Hengly Boas, warga Kelurahan Nusu, Kecamatan Lembeh Utara. Mereka ditemukan di kepulauan perbatasan Filipina yang masuk wilayah Kabupaten Sitaro. Ferdinand di Pulau Tagulandang, dan Hengly di Pulau Biaro.

Kedua orang itu ditemukan dalam keadaan hidup oleh warga setempat. Mereka terdampar usai hanyut diseret gelombang.

"Tapi bagaimana mereka bisa selamat belum diketahui. Posko SAR Sitaro cuma melaporkan bahwa mereka selamat," ujar Komandan Regu Tim Basarnas Manado, Steven Lumowa, Sabtu (22/7/2017).

Lumowa mengatakan, sampai Jumat sore dua orang tersebut belum dijemput. Pihaknya maupun unsur pencarian yang lain masih terkendala kondisi cuaca.

"Tinggi gelombang masih mengkhawatirkan untuk berlayar. Lagipula kita masih fokus mencari nelayan yang hilang. Yang penting mereka di sana sudah dipastikan selamat," kata Lumowa.

Selain Ferdinand, Hengly dan Yohanes, ternyata ada tiga orang lain yang juga dilaporkan hilang. Mereka adalah Johanes Sahempa dan Pitheon Papona, dua nelayan yang juga asal Pulau Lembeh, serta Robert Mahaling, nelayan dari Kelurahan Madidir Unet, Kecamatan Madidir.

"Tapi Johanes dan Pitheon sudah ditemukan. Katanya tim dari Polair Polda Sulut yang menyelamatkan. Sedangkan yang bernama Robert masih kita cari," beber Lumowa.

Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bitung, Franky Ladi, mengimbau para nelayan jangan dulu melaut. Sebabnya cuaca masih ekstrem.

"Lebih baik menghindari resiko untuk keselamatan," kata Franky.

Franky juga memastikan Pemkot Bitung turut prihatin dengan kejadian itu. Makanya selain mengerahkan personil untuk mendukung pencarian, pihaknya akan menyiapkan bantuan bagi keluarga nelayan yang hilang.

"Untuk bantuan pasti ada. Nelayan yang hilang merupakan tulang punggung keluarga masing-masing, sehingga ketika mereka mengalami musibah keluarga jadi susah. Makanya untuk meringankan beban mereka harus dibantu," ujar Franky.

Cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang telah memakan korban. Sejumlah nelayan di Bitung mengalami musibah saat melaut. Bahkan satu di antara mereka sampai meninggal dunia, yakni Yoddy Mingkid, nelayan asal Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari.

Yoddy ditemukan tak bernyawa di pinggiran pantai Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kamis, 20 Juli 2017.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya