TNI Pemukul Polisi Tak Pernah Bawa Helm Saat Kendarai Motor

Serda Wira, anggota TNI yang memukuli polisi saat di jalan raya, dikenal sebagai pribadi yang nyeleneh.

oleh M Syukur diperbarui 11 Agu 2017, 12:50 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 12:50 WIB
TNI Pemukul Polisi Tak Pernah Bawa Helm Saat Kendarai Motor
Serda Wira, anggota TNI yang pukuli polisi saat di jalan raya dikenal sebagai pribadi yang nyeleneh. (Liputan6.com/M Syukur)

‎Liputan6.com, Pekanbaru - Nama anggota TNI Sersan Dua (Serda) Wira Sinaga mendadak terkenal setelah videonya memaki dan memukuli anggota Polantas Bripda Yoga Vernando hingga menendang sepeda motor mendadak viral di media sosial. Aksi ini diduga terjadi karena dia tidak terima ditegur Yoga lantaran berkendara tanpa helm dan spion.

Ulah Wira yang tidak memakai alat keselamatan berkendara itu diakui Komandan Resort Militer Wirabima Bukit Barisan Brigjen TNI AD Abdul Karim di Markas Datasemen Polisi Milter AD di Jalan Ahmad Yani, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (11/8/2017) pagi.

"Memang tidak memakai helm saat melintas di sana (Jalan Jenderal Sudirman atau di depan Plaza Sukaramai)," kata Abdul Karim.

Abdul Karim mengatakan Serda Wira dalam kesehariannya memang tidak pernah membawa helm. Dia selalu bersikap nyeleneh bila diingatkan sesama rekannya.

"Hari-harinya selalu seperti itu, suka nyeleneh juga orangnya," kata jenderal berbintang satu di pundaknya ini.

Atas kejadian pemukulan ini, ‎Abdul Karim meminta maaf kepada Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Polresta Pekanbaru. "Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada jajaran Polda Riau. Memang ada anggota yang melakukan pelanggaran," katanya.

Tak hanya kepada Polri, Abdul Karim juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena arogansi Serda Wira sudah menjadi perbincangan serta menjadi sorotan.

"Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Abdul Karim usai melihat Serda Wira di sel isolasi milik Detasemen Polisi Milter TNI AD di Jalan Ahmad Yani, Kota Peknbaru, Riau.

Terhadap Wira, Abdul Karim menyatakan sudah mengambil tindakan tegas. Proses hukum militer anggota TNI itu tengah dijalankan setelah ia dijemput dari rumahnya pada Kamis malam, 10 Agustus 2017.

"Saya tidak tolerir yang melakukan pelanggaran. Tentu ada sanksinya. Kita ambil tindakan tegas," kata Abdul Karim.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya