Iringan Mobil Mensos Tiba-Tiba Berhenti di Kebun Jeruk, Ada Apa?

Menteri Sosial, Khofifah tiba-tiba meminta berhenti saat mobil yang ditumpanginya melintas di kebun jeruk Brastagi.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2017, 05:01 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 05:01 WIB
Khofifah
Mensos Khofifah memetik jeruk Medan di kebun jeruk Brastagi. Foto: (Biro Humas Kemensos RI)

Liputan6.com, Brastagi - Di sela-sela padatnya kunjungan kerja di Sumatera Utara, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, terpincut daya tarik hamparan perkebunan jeruk di dataran tinggi Kabupaten Karo.

Dalam perjalanan menuju Kabupaten Deli Serdang, usai mengunjungi Kabupaten Karo dalam rangka Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, Selasa 22 Agustus 2017, mobil yang ditumpangi Khofifah bersama rombongan melintasi perkebunan jeruk.

Kebun buah ini membentang di kanan dan kiri jalan raya yang menghubungkan Berastagi dan Kabanjahe. Iring-iringan berhenti di sebuah kebun di mana beberapa petani sedang memanen jeruk.

"Jeruk Berastagi adalah salah satu buah lokal favorit saya. Kalau sudah di Jakarta dikenal jeruk Medan. Coba lihat, jeruk di wilayah ini memiliki ciri khas kulitnya tebal, kuning kemerahan dan agak sulit dikupas bila matang. Daging buahnya lembut dan bulirnya besar-besar," ujar Mensos seraya memetik beberapa jeruk dan mengupasnya.

Udara sejuk menyapa saat rombongan menyusuri perkebunan. Sejauh mata memandang, pohon-pohon setinggi 3-10 meter ini dipenuhi jeruk berwarna kuning mengilat. Tampak ranum dan telah siap dipanen. Sekitar 20 menit, Mensos berkeliling kebun ditemani dua petani jeruk sambil mengobrol tentang musim panen dan harga jeruk.  

"Rasa buahnya manis dan baunya harum. Jeruk Berastagi mengandung lebih banyak air dan umumnya tidak berbiji. Lezat sekali," tutur Mensos seraya membagikan buah jeruk yang dikupasnya kepada beberapa pejabat dan Staf Kemensos RI yang mendampinginya.

Khofifah mengatakan, Berastagi sesungguhnya bukan nama jenis jeruk. Namun Berastagi merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Karo. Budi daya tanaman jeruk banyak dikembangkan oleh warga Berastagi karena buah ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Sayuran Berastagi, lanjutnya, juga memiliki kualitas sangat bagus terutama wortel dan kentangnya, baik ukuran maupun warnanya sangat kompetitif.

Dalam beberapa tahun terakhir perkebunan ini menjadi salah satu tempat tujuan wisata favorit yakni wisata petik jeruk, pengunjung boleh memetik buah jeruk dan mengonsumsinya di kebun, sedangkan untuk dibawa pulang pengunjung dikenakan biaya antara Rp 10-15 ribu per kilogram.

"Kualitas buah-buahan lokal Indonesia sangat bagus, demikian pula ragam buah-buahan nusantara yang lezat. Durian, pisang, pepaya, jeruk, sawo, belimbing, salak, nanas, buah naga, jambu, duku, rambutan, srikaya, semuanya adalah kekayaan negeri ini. Ayo makan buah lokal yang kaya manfaat ini. Mengonsumsinya selain menyehatkan juga mendukung petani buah di Indonesia agar mereka semakin sejahtera," tutup Khofifah.

 

Saksikan video menarik berikut ini!

[vidio:https://www.vidio.com/watch/828293-bayi-dibuang-di-kebun-pisang](
http://news.liputan6.com/read/3066750/video-bayi-dibuang-di-kebun-pisang)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya