Dispora Garut Tanggapi Keluhan Atlet Peraih Medali SEA Games

Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut bahkan menyangkal telah menelantarkan atlet SEA Games asal Kota Dodol tersebut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 12 Sep 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 18:30 WIB
Pulang Raih Medali di Sea Games, Atlet Asal Garut Malah Mangkel
Enam atlet asal Garut yang turun di kelas pencak silat tunggal, ganda, dan campuran, di antaranya berhasil menyabet tiga medali emas. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut M Yusuf Sapari, membantah adanya penelantaran atlet peraih medali SEA Games 2017 asal Garut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, saat kepulangannya ke Indonesia, beberapa waktu lalu.

"Karena memang kami tidak tahu, protap kami hanya melakukan pembinaan atlet pelajar bukan atlet umum, itu (atlet umum) kewenangan KONI," ujar Yusuf.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terutama Dispora tidak mendapatkan informasi adanya atlet asal Garut yang berlaga di SEA Games 2017 di Malaysia, Agustus lalu. Alhasil, Yusuf mengakui tidak ada pelepasan dan penyambutan atlet yang berangkat.

"Kalau kami tahu, jangankan atlet SEA Games yang membawa nama baik Indonesia, atlet pelajar pun kami perhatikan, kami akan jemput," ujar dia.

Meskipun demikian, menurut Yusuf, setelah mencuatnya informasi soal kedatangan para atlet termasuk prestasi para atlet SEA Games asal Garut di Malaysia, lembaganya telah menyediakan anggaran untuk bonus bagi para atlet SEA Games itu.

"Pak Bupati langsung yang menginstruksikan untuk segera dianggarkan," ujarnya.

Selain itu janji pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan satu unit rumah sudah direncanakan Pemkab Garut bagi peraih emas SEA Games.

"Instruksi Pak Presiden Jokowi kan jelas, yang dapat emas SEA Games menjadi PNS sama bonus rumah, begitu pun buat Pemda Garut, kami siap menampung mereka jadi PNS," tutur dia.

Yusuf juga menyebutkan, besaran bonus dan kadeudeuh yang akan diberikan bagi atlet SEA Games yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia itu.

"Rencananya sekitar Rp 100 juta buat semua (enam atlet), tapi nanti kami koordinasikan dulu sama KONI apakah mereka yang memberikan atau kami," Yusuf menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

Keluhan Atlet Asal Garut

Atlet Garut
Atlet Garut peraih medali di SEA Games 2017. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Enam atlet pelatnas pencak silat asal Garut, Jawa Barat, mangkel alias jengkel. Kekecewaan mereka bermula saat tak ada sambutan saat mereka pulang ke Tanah Air, selepas mengikuti pertandingan SEA Games 2017 di Malaysia, beberapa waktu lalu.

Jangankan Bupati Garut, perwakilan juga tak ada. Bahkan, mereka sempat telantar saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Mereka hanya disambut kalungan bunga perwakilan Kementerian Pemuda dan Olehraga (Kemenpora).

"Kalau daerah lain, Bupati dan KONI-nya langsung menyambut, jadi bangga. Ini mah mana ada?" ujar Lutfi Nurhasanah, peraih medali perunggu Pencak Silat kategori regu itu, ketus, Selasa (12/9/2017).

Mereka baru bisa pulang ke kampung halaman setelah pihak Kampus Universitas Garut (Uniga) menjemput mereka ke bandara. "Mungkin pada sibuk, sehingga lupa pada rakyatnya. Beruntung, stafnya Pak Syakur (Rektor Uniga) menjemput," sindirnya.

Lutfi mengungkapkan, perhatian minim Pemkab Garut sudah terlihat sejak masa persiapan pertandingan. Tak adanya perhatian dari Pemda Garut juga terlihat saat mereka bertanding di Malaysia.

"Kalau atlet daerah lain pas di Malaysia ditengok sama Bupati dan pengurus KONI-nya. Kalau dari Garut, enggak ada," ucap Lutfi.

Ia mengaku, selama ini seluruh persiapan keberangkatan mutlak ditanggung KONI pusat tanpa uluran tangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Bahkan, hingga ajang SEA Games hampir dua pekan berlalu, Pemerintah Kabupaten Garut tetap saja tak menyapanya. Padahal, ia menilai perhatian itu wajar didapatkannya, apalagi karena telah mengharumkan nama Indonesia.

"Wajarlah ada perhatian atlet berprestasi, toh membawa harum nama Garut juga, bukan mengharumkan nama sendiri," kata dia.

Perihal bonus dan uang saku, Lutfi mengaku pihak Kemenpora yang akan menyiapkannya. Namun, ia belum tahu nominal yang akan diberikan.

"Lumayan perunggu juga, tapi belum tahu berapa-berapanya," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Perguruan Pencak Silat Seni Bela Diri Putra Siliwangi Taofik Mahmud berhati-hati menjelaskan kemangkelan yang dirasakan atlet asuhnya. Ia membenarkan jika seluruh atlet didikannya tidak ada yang menjemput saat tiba di Tanah Air.

"Tapi biarkanlah, infonya sudah ada iktikad baik dari Pemda untuk mengangkat putra-putri kami yang akan jadi PNS," ujarnya.

Rencananya, para atlet yang sudah meraih medali ini akan diberikan uang kadeudeuh oleh Pemkab Garut. "Memang sudah ada wacana untuk diberikan uang kadeudeuh dari Pemda, setelah tadi dilakukan di lapangan setda Garut, tapi tidak tahu kapan (diberikan)," ujarnya berharap.

Dalam gelaran olahraga se-ASEAN dua tahunan itu, sebanyak enam atlet asal Garut yang turun pada kelas pencak silat tunggal, ganda, dan campuran, berhasil menyabet tiga medali emas, dua medali perak, dan perunggu.

Mereka yang mendapatkan medali emas adalah Nunu Nugraha, Asep Yuldansani, dan Anggi Fasial Mubarok. Sedangkan, peraih medali perak dan perunggu adalah Gina Tri Lestari, Lutfi Nurhasanah, dan Parmudita Yulstia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya