Liputan6.com, Karangasem - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana sebesar Rp 1 miliar untuk mendukung kegiatan kegawatdaruratan bencana Gunung Agung. Bantuan itu dikeluarkan untuk posko penanggulangan bencana Gunung Agung serta segala hal yang berkaitan dengan langkah antisipasi dalam menghadapi erupsi gunung.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei menyatakan jika dibutuhkan, sewaktu-waktu bantuan untuk bencana Gunung Agung bisa saja ditambah. Yang terpenting adalah proses evakuasi dan pelayanan pengungsi berjalan dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
"Pemerintah melalui BNPB menggelontorkan bantuan untuk kegiatan kegawatdaruratan dan posko," kata Willem di pos pengungsian GOR Swecapura, Selasa, 26 September 2017.
Syarat terpenting dalam penambahan dana tersebut, Willem melanjutkan, tidak boleh ada pelayanan yang tidak baik terhadap pengungsi dalam proses evakuasi. "Jadi, tidak boleh ada keterlambatan bagi proses evakuasi dan pelayanan masyarakat," ucapnya.
Dalam kondisi darurat di Gunung Agung, Willem menjelaskan BNPB hanya pendamping BPBD dan Pemprov Bali. Hal itu untuk memastikan jika pemerintah pusat selalu ada untuk menangani pengungsi yang kini telah mencapai 75 ribu jiwa dan tersebar di ratusan titik pengungsian di tujuh kabupaten/kota se-Bali.
"Kita sebagai pendamping selalu ada di sini untuk manajemen kegawatdaruratan mulai dari pendirian posko hingga pembentukan satgas tanggap bencana. Prosedurnya sudah kita siapkan, sehingga ketika terjadi erupsi kita berharap tak ada korban jiwa," tutur Willem.
Simak video pilihan berikut ini: