Gubernur Bali Minta Travel Warning Terkait Gunung Agung Dicabut

Lima negara tercatat mengeluarkan travel warning menyusul status Awas Gunung Agung.

oleh Dewi Divianta diperbarui 05 Okt 2017, 20:03 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 20:03 WIB
Berstatus Awas, Sebagian Warga di Lereng Timur Gunung Agung Masih Bertahan
Warga bersembahyang di Pura kawasan Amed dengan latar belakang Gunung Agung di Karangasem, Bali, Rabu (27/9). Sebagian warga yang tinggal di lereng timur laut Gunung Agung masih belum mengungsi meski gunung berstatus awas. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Denpasar - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meminta agar travel warning imbas dari status awas Gunung Agung dicabut. Hal itu dikatakan Pastika di hadapan‎ 32 konsul jenderal dari berbagai negara.

"Terkait travel advisory tadi sudah dibicarakan. Kan ada lima negara ya yang sudah memberikan travel warning bagi masyarakatnya yang ingin datang ke Bali," ujarnya.

Lima negara tersebut mewanti-wanti agar masyaraktnya tidak bepergian ke Pulau Bali selama Gunung Agung masih berstatus awas. Padahal menurut Pastika, tidak semua tempat di Pulau Bali terkena imbas Gunung Agung.

"Travel warning itu bukan berarti travel banned loh ya. Travel warning berarti kalau kamu ke Bali hati-hati, begitu," ujar Pastika di Denpasar, Rabu, 4 Oktober 2017.

Kepada Konsul Jenderal yang hadir, Pastika menyampaikan langsung agar travel warning itu dicabut saja.‎ Pihaknya yakin, Pulau Bali tetap aman untuk berwisata asalkan para turis mematuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Pastika pun optimistis, lima negara yang telah mengeluarkan travel warning akan segera mencabutnya. ‎Pasalnya hanya ada 28 desa yang terkena dampak jika Gunung Agung erupsi.

"Ini konsulnya sudah kita panggil semua. Biar beliau-beliau yang menyampaikan ke rakyatnya. Travel warning-nya kita minta cabut. Tidak ada apa-apa. Karena orang ngebayanginnya seluruh Bali ini kiamat," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini!

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya