Fakta Unik di Balik Tumbangnya Pohon Leci Tua Kebun Raya Bogor

Pohon leci kebangaan Kebun Raya Bogor yang sudah berusia 194 tahun itu tumbang tanpa menyusahkan makhluk hidup lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 17:31 WIB
pohon
Petugas Polresta Bogor di lokasi pohon tumbang Kebun Raya Bogor (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Pohon leci (Litchi chinensis sonn), salah satu koleksi tertua Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, yang tumbang pada Rabu, 4 Oktober 2017, ternyata sempat diabadikan sebagai sampul buku Katalog Koleksi Kebun Raya Bogor Tahun 2010.

"Pohon leci ini kita jadikan sampul Katalog Koleksi Kebun Raya Bogor Tahun 2010," kata Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Informasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, Rosiniati Apriani Risna, di Bogor, Senin (9/10/2017), dilansir Antara.

Risna menyebutkan, pohon leci yang menjadi salah satu dari 600 koleksi tertua di Kebun Raya Bogor tersebut cukup dikenal dan menjadi fenomenal karena usianya yang mencapai 194 tahun.

Menurut dia, keberadaan pohon tersebut menjadi kebanggaan bagi peneliti di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor. Karena itu, keberadaannya diabadikan dalam sampul buku Katalog Koleksi Kebun Raya tujuh tahun silam.

Pada sampul buku katalog tersebut, dapat dilihat seperti apa penampakan pohon yang ditanam pada 1823 di bawah kepemimpinan CL Blume, pendiri Kebun Raya Bogor. Akar pohon yang cukup besar menggambarkan kekokohan pohon yang tumbang, pada Rabu, 4 Oktober lalu.

"Pohon ini sangat berjasa bagi kita, selama 194 tahun berapa banyak karbon yang sudah diserapnya, setiap pohon memiliki daya serap karbon masing-masing sesuai ukurannya, yang jelas kontribusinya sangat besar bagi lingkungan," kata Risna.

Saat ini, Risna mengungkapkan, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 12.469 spesimen terdiri atas 3.240 jenis dan 9.685 spesimen anggrek yang terdiri atas 583 jenis. Dari jumlah tersebut, sebanyak 600 spesimen (pohon) berusia di atas 100 tahun, dan 3.000 pohon yang berusia 50 tahun.

"Selain leci, Kebun Raya Bogor juga memiliki pohon raja yang usianya ratusan tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan pohon leci di Kebun Raya Bogor, menjadi fenomenal lantaran menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan. Mereka terkesan dengan keberadaan pohon tersebut. Lokasinya berada di sisi barat tepi Kolam Gunting, yang berhadapan langsung dengan halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor.

Adapun pihak Kebun Raya Bogor masih menginvestigasi untuk mengetahui penyebab pasti tumbangnya pohon leci tersebut. Tetapi, dari pengamatan secara kasat mata, pada batang pohon yang tumbang terlihat ada indikasi jejak rayap.

Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun raya terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 87 hektare berada di jantung Kota Bogor, menyatu dengan Istana Kepresidenan Bogor. Pada Mei 2017, Kebun Raya Bogor merayakan hari ulang tahun ke-200.

Selain sebagai pusat konservasi eks situ, Kebun Raya Bogor memiliki peran dan fungsi sebagai jasa lingkungan, untuk keperluan penelitian, pendidikan lingkungan dan objek wisata.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Siapkan Regenerasi Pohon Leci

Pohon berusia ratusa tahun tumbang tak jauh dari Istana Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Pohon berusia ratusan tahun tumbang tak jauh dari Istana Bogor (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor telah menyiapkan regenerasi pohon Leci (Litchi chinesis sonn) tertua yang tumbang pada Rabu pagi pekan lalu.

"Regenerasinya ada, kita sudah tahu pohon leci ini paling tua, dari data base yang kita punya, kita sudah lakukan perbanyakan, dan ditanam sederetan dengan lokasi pohon leci tertua," ujar Kepala Sub Bagian Kerja Sama dan Informasi PKT KRB-LIPI, Rosiniati Apriani Risna, Rabu, 4 Oktober 2017, diwartakan Antara.

Menurut Risna sapaan akrab Rosiniati, sudah ada dua pohon leci baru yang ditanam di area yang sama dekat lokasi pohon leci tertua, yakni di sekitar Kolam Gunting dekat halaman belakang Istana Bogor.

Ia mengatakan, pohon leci tersebut merupakan pohon fenomenal yang ada di Kebun Raya Bogor karena usianya mencapai 194 tahun. Pohon yang berasal dari China (Tiongkok) tersebut ditanam pada tahun 1823 di bawah kepemimpinan CL Blume.

"Fenomenalnya karena paling tua, dan salah satu daya tarik Kebun Raya Bogor, setiap kita kenalkan kepada pengunjung usianya 194 tahun, banyak yang terkesan," kata Risna.

Pohon tersebut memiliki buah yang manis rasanya, dapat dimakan langsung atau dibuat manisan. Pohon leci dapat tumbuh mencapai 15 hingga 25 meter, dengan diameter batangnya 0,5-1,5 meter.

"Karena usianya sudah tua, pohon itu tidak berbuah lagi. Kan setiap pohon ada masa produktifnya," ujar Risna.

Menurut Risna, pohon tersebut diketahui tumbang pada pukul 05.00 WIB dari petugas keamanan yang berganti shif malam ke petugas shif pagi. Saat berpatroli, pohon terlihat sudah rebah ke kolam.

"Kemungkinan tumbangnya dini hari, karena sore waktu hujan turun saya lihat pohon itu masih ada berdiri," sebut Risna.

Risna mengatakan pula, belum diketahui penyebab tumbangnya. Sampai saat ini pihaknya masih menginvestigasi penyebab pastinya. Dari dugaan sementara, usia pohon yang cukup tua, ditambah adanya rayap.

Selain itu, selama tumbuh pohon tersebut kerap tersambar petir, kejadian terakhir tahun 2006 saat puting beliung melanda Kebun Raya Bogor, sekitar 200 pohon tumbang. Kondisi Kebun Raya Bogor seperti lokasi illegal logging kala itu.

Posisi pohon tersebut berada di pinggi Kolam Gunting, sisi barat Kebun Raya Bogor. Karena bagian barat ditumbuhi banyak pohon, pertumbuhan pohon leci bergerak ke arah kolam, mengikuti arah matahari sesuai dengan proses fotosintesis.

"Pohonnya lebih rindang ke arah kolam, jadi tumbangnya ke sisi yang lebih lebat," katanya.

Menurut Risna, pohon tersebut kemungkinan dapat ditumbuhkan kembali karena dilihat dari akarnya masih ada bagian yang hidup. Teknik tersebut juga pernah dilakukan oleh LIPI ketika tahun 2006 saat puting beliung menumbangkan ratusan pohon di sana.

"Ada kemungkinan bisa diberdirikan lagi, karena ada bagian yang hidup, seperti 2006 lalu ada beberapa pohon bisa hidup lagi," ujar Risna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya