Liputan6.com, Makassar - Beberapa warga di Makassar terserang sakit kepala atau puyeng akibat meningkatnya suhu panas. Cuaca memang terasa lebih panas dibanding hari-hari biasa sebelumnya.Â
"Selain gerah, saya sering puyeng belakangan ini. Cuaca sangat panas berbeda dengan sebelumnya," kata Herman salah seorang warga Jalan Samata, Kab. Gowa, Sulsel, Jumat (13/1/2017).
Untuk meringankan puyeng yang kerap muncul karena cuaca panas, Herman tak lupa membawa aroma terapi sebagai obat untuk meringankan sakit puyengnya ketika datang.
Advertisement
"Puyeng biasanya datang ketika usai aktivitas di siang hari. Cuaca memang sangat panas dan sangat berbeda," terang Herman.
Hal yang sama juga dirasakan Syarifuddin. Bapak dari dua orang anak yang berprofesi sebagai driver transportasi online itu juga mengeluhkan cuaca panas yang sangat menyengat kulit akhir-akhir ini.
"Betul, efeknya menyerang sampai puyeng atau sakit kepala mudah datang. Selain itu buat badan gerah hingga malam hari," ujar warga Jalan Sudiang Makassar itu.
Udara panas yang meningkat dirasakan warga Makassar akhir-akhir ini, merupakan fenomena astronomi yang timbul ketika matahari bergerak semu melintasi garis khatulistiwa.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah IV, Daryatno mengatakan, saat ini Indonesia memasuki masa transisi atau musim pancaroba. Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun pada saat equinox.
"Matahari kan terus bergerak ke selatan, mau pergantian musim ini. Makanya suhu panas meningkat" kata Daryatno.
Menurutnya, suhu panas yang dirasakan warga Makassar akan berakhir pada musim penghujan pada awal November.
Baca Juga
"Bulan November sudah musim hujan. Sudah mulai barulah suhu sudah mulai turun. Kan ada beberapa daerah sudah memasuki musim hujan. Kalau di Makassar nanti awal November," terangnya.
Saat ini pada umumnya di Sulsel, di mana suhu udara berada antara 20-34°C, kelembaban udara 50-90 persen. Angin sendiri bergerak dari arah timur ke tenggara dengan kecepatan 5-20 kilometer per jam.
"Khusus Makassar diprediksi hingga malam hari cuacanya dalam kondisi cerah berawan. Berbeda dengan Kabupaten lainnya di Sulsel, di antaranya Kab. Enrekang, Palopo, dan Belopa terdapat potensi hujan ringan," terangnya.
Ahli Kesehatan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Dr. dr. Andi Alfian Zainuddin, MKM mengatakan, suhu panas yang ekstrem dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti yang dimaksud yakni sakit kepala.
Jika suhu terlalu panas, kata dia, tubuh akan mengkompensasi untuk menjaga suhu tetap optimal dengan pengeluaran keringat. Jika keringat keluar berlebihan dapat menyebabkan tanda dehidrasi. Salah satu gejala dehidrasi adalah sakit kepala.
"Selain itu, suhu tubuh akan meningkat dan jika cukup tinggi sampai 40 derajat Celcius, maka bisa juga mengakibatkan sakit kepala dan bisa sampai menjadi heat stroke," ungkapnya.
Saksikan video pilihan berikut ini!
Â