Masak Pakai Kayu Bakar, Kakek 87 Tahun di Surabaya Tewas Terbakar

Kebakaran berasal dari api arang kayu bakar yang menyambar kompor gas miliknya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Okt 2017, 21:01 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2017, 21:01 WIB
Kakek Terbakar
Matali (87) warga Petemon Kuburan 40 B Surabaya, tewas dilalap si jago merah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Matali (87) warga Petemon Kuburan 40 B Surabaya, tewas dilalap si jago merah di dapurnya, Kamis (19/10/2017). Kejadian tersebut berawal ketika Kakek Matali memasak menggunakan kayu dan arang, meski telah memiliki kompor gas.

Saat kebakaran tersebut, warga memadamkan api dengan alat seadanya, api pun berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB. "Tadi kami pakai pasir sama gombal atau kain tak terpakai yang direndam air," kata Wahyudi, salah seorang warga.

Dia menjelaskan, Matali tinggal di rumahnya seorang diri. Pagi hari itu, Matali tengah memasak menggunakan kayu bakar. Kakek ini selalu sendiri dalam melakukan berbagai aktivitasnya.

"Kasihan Pak Mat, dia sudah lama tinggal sendiri, sudah tua juga. Anak dan cucunya enggak tinggal di sini, tapi kalau cucunya sering ke sini mengantarkan makanan," ujarnya.

 

Matali (87) warga  Petemon Kuburan 40 B Surabaya, tewas dilalap si jago merah. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Chandra Oratmangun menuturkan kebakaran di Jalan Petemon Kuburan 40 B Surabaya berlangsung begitu cepat. Namun, sejumlah warga bergotong-royong memadamkan api.

"Sebelum kami datang, warga sudah berbondong-bondong memadamkan api," tutur Chandra.

Menurutnya, masih belum diketahui penyebab dari kebakaran itu. Namun, diduga api yang berasal dari arang yang digunakannya untuk memasak, kemudian menyambar ke kompor gas miliknya dan semakin membesar. "Kerangka rumah kebanyakan dari kayu yang sudah lapuk, lalu asbesnya juga sudah lama," katanya.

Dia menyatakan kasus tersebut sedang ditangani Polsek Sawahan Surabaya dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya yang telah menyisir tempat kejadian kebakaran untuk menyelidiki penyebab kebakaran itu. "Untuk kerugian material belum tahu," kata Chandra.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya