Kisah Si Anak Macan Jadi Maskot Baru Bojonegoro

Si anak macan menyimbolkan bahwa Bojonegoro memiliki potensi ekonomi lain yang bisa diandalkan, yakni industri kreatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2017, 07:01 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2017, 07:01 WIB
Anak Macan Tutul
Bayi macan tutul salju berada di keranjang sebelum diberi vaksinasi pertamanya di kebun binatang Tierpark di Berlin (10/8). Bayi macan tutul salju ini lahir pada 13 Juni 2017 dan masih belum memiliki nama. (AFP Photo/dpa/Britta Pedersen/Jerman Out)

Liputan6.com, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menetapkan "Si Gogor" yang berbentuk anak macan sebagai maskot baru daerah itu. Anak macan merupakan bentuk yang lazim dibuat para perajin celengan gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro.

"Penetapan Si Gogor sebagai maskot karena mengambil akar budaya lokal yang berkembang pada kerajinan gerabah Rendeng, Kecamatan Malo," kata mentor Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Bojonegoro Yanna Diah Kusumawati, di Bojonegoro, Sabtu, 21 Oktober 2017, dilansir Antara.

Yanna yang juga dosen interior Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan keputusan memilih Si Gogor sebagai maskot sudah melalui berbagai tahapan, termasuk mendiskusikannya dengan Bupati Bojonegoro, Suyoto.

Penetapan maskot baru yang terinspirasi dari gerabah Rendeng juga diartikan sebagai upaya Tim IKKON untuk mempertahankan kelangsungan usaha gerabah tradisional setempat.

"Jumlahnya puluhan kerajinan yang dikembangkan Tim IKKON sebagai usaha memenuhi pasar lokal, selain pasar global," katanya.

Bupati Bojonegoro menambahkan, penetapan maskot baru berbentuk anak macan juga menyimbolkan bahwa potensi daerahnya kini bertambah. Tidak hanya sebagai lumbung energi dan pangan, Bojonegoro juga memiliki industri kreatif yang potensial.

"Industri kreatif merupakan masa depan Bojonegoro. Tapi perkembangannya, semua bergantung dengan para perajin sendiri," kata Suyoto.

Peluncuran maskot baru Bojonegoro itu merupakan bagian dari acara pameran industri kreatif yang digelar selama tiga hari. Selain gerabah, peserta pameran juga menghadirkan hasil kerajinan unggulan lainnya, seperti batik Jonegaran, kerajinan onyx, kerajian kayu jati, dan lain-lain.

"Kerajinan onyx berupa pegangan persneling mobil cukup laris dipesan pengunjung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto menambahkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya