Pembangunan Sekolah yang Dibakar di Palangka Raya Capai Rp 7 M

Setidaknya ada tujuh gedung sekolah dasar negeri yang dibakar sekelompok orang pada Juli 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 08:31 WIB
Pembangunan Sekolah yang Dibakar Ditargetkan Tuntas Akhir Tahun
Pemprov Kalteng memastikan dana pembangunan sekolah-sekolah yang dibakar tidak berasal dari APBD. (Liputan6.com/Rajana K)

Liputan6.com, Palangka Raya - Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, mengatakan segera melakukan tender proyek pembangunan tujuh gedung sekolah dasar negeri yang dibakar sekelompok orang sepanjang Juli 2017.

"Anggaran pembangunan tujuh gedung SDN telah dimasukkan pada APBD 2018. Namun lelangnya segera dilakukan akhir tahun ini," ucapnya di Palangka Raya, Rabu, 8 November 2017, dilansir Antara.

Meski demikian, Wakil Wali Kota Palangka Raya itu belum bisa memastikan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) mana yang menganggarkan pembangunan tujuh gedung SDN tersebut.

"Lelang kita lakukan pendahuluan di tahun ini. Nanti pembangunan bisa dianggarkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau Dinas Pendidikan. Nanti kita lihat," katanya.

Saat ini, garis polisi yang sebelumnya dipasang pihak kepolisian telah dilepas. Dengan demikian, pembangunan tujuh sekolah dibakar tersebut dapat dilakukan.

Besaran anggaran yang diperlukan untuk pembangunan tujuh SD tersebut diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto, pihaknya menyetujui besaran biaya pembangunan tujuh SD tersebut.

Politikus PDI Perjuangan ini juga memastikan bahwa penetapan dan persetujuan penganggaran pembangunan gedung SD tak mengalami kendala. Dia menambahkan, pihaknya pun juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kota dalam agenda koordinasi penganggaran pembangunan tujuh sekolah korban pembakaran itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Anggaran Renovasi Sekolah

Hingga saat ini, tujuh sekolah dasar negeri yang menjadi korban pembakaran belum dibangun kembali. Meski disebut tak akan menggunakan APBD, proses pembangunan sekolah yang terbakar itu ternyata tetap menggunakan dana Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Pemkot Palangka Raya diketahui telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7 miliar. "Memang pemkot sudah mengajukan anggaran pembangunan fisik tujuh sekolah yang dibakar itu Rp 7 miliar dan masuk dalam APBD murni 2018," kata Ketua DPRD Palangka Raya Sigit K Yulianto, Selasa, 11 September 2017.

Meski masuk dalam APBD tahun depan, proses pembangunan sekolah terbakar itu bakal dikerjakan pada tahun ini. Hal itu karena menyangkut soal kelangsungan proses belajar dan mengajar bagi para siswa.

"Istilahnya, rekanan mengerjakan dulu nanti membayarnya pada 2018," katanya.

Ia juga menyebutkan, pembangunan kembali akan segera dilakukan bila penyelidikan oleh kepolisian sudah selesai. "Kalau polisi menyatakan pemeriksaan sudah selesai, kita langsung mengerjakan," katanya.

Sebelumnya, saat menerima para tokoh agama dan tokoh masyarakat di kediamannya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengungkapkan keinginannya untuk membantu membangun sekolah yang dibakar itu.

"Pembangunannya akan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan ada perusahaan yang mau membantu. Ditargetkan akan rampung pada Desember 2017 mendatang," ujarnya.

Saat ini, Pemprov Kalteng masih menunggu sinyal aparat penegak hukum mengenai proses pemeriksaan di sekolah yang dibakar itu. "Bila Pak Kapolri atau Kapolda mengatakan sudah selesai proses hukumnya dan sekolah itu bisa dibangun, besok pun segera kita bangun," ujar Sugianto Sabran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya