10 Penyerang Pos Pemuda Pancasila Ditangkap, Motifnya Apa?

Penyerangan pos ormas Pemuda Pancasila itu disebut-sebut dipimpin seorang pelajar berusia 16 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2017, 10:03 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2017, 10:03 WIB
Sosok Pelajar di Balik Penyerangan Pos Pemuda Pancasila Sukabumi
Pelajar berusia 16 tahun itu memimpin sekitar 45 orang untuk merusak pos Ormas Pemuda Pancasila pada Kamis malam lalu. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad)

Liputan6.com, Sukabumi - Satuan Reskrim Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat, menangkap 10 anggota gerombolan bermotor yang menyerang rumah warga dan pos ormas Pemuda Pancasila pada Kamis, 16 November 2017.

"Empat dari 10 pelaku masih berusia di bawah umur mereka saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan terkait mortif penyerang tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yadi Kusyadi di Sukabumi, Senin, 20 November 2017, dilansir Antara.

Ke-10 tersangka perusakan tersebut ditangkap di lokasi berbeda-beda. Ia juga mengungkapkan enam pelaku yang berusia dewasa berinisial AS alias Abuy (25), SN alias Isan (24), YP alias Tulang (21), SI alias Beni (20), ABD (22), dan AS (25).

Dari tangan tersangka, polisi juga menyita barang bukti yang diduga digunakan untuk menyerang pos ormas Pemuda Pancasila dan rumah warga, yaitu golok, celurit, dan tiga unit gir motor yang sudah dimodifikasi dengan ditalikan sabuk.

Selain menyerang tiga rumah warga, gerombolan bermotor itu juga merusak satu pos ranting Pemuda Pancasila yang berada di sepanjang Jalan Baros, Jalan Sarasa dan Jalan Pembangunan, Kecamatan Cibeurem. Mereka juga merusak beberapa gerobak dagangan dan dua unit mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Bahkan, seorang warga juga menjadi korban pembacokan yang diketahui bernama Agus Setiawan. Akibat sabetan senjata tajam, punggung korban mengalami luka robek yang cukup serius.

"Kami masih mencari tahu motif para pelaku menyerang permukiman warga dan merusak seketariat ormas Pemuda Pancasila dan barang, kendaraan dan gerobak," tambahnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Dipimpin Pelajar

Belanda 'Izinkan' Geng Motor Pergi ke Irak Perangi ISIS
Anggota klub motor "No Surrender" pergi ke Irak membantu sejumlah warga lokal, termasuk pasukan Kurdi untuk berperang melawan ISIS.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus mengatakan penyerangan itu dipimpin seorang pelajar SMA. Hal itu berdasarkan pengakuan satu tersangka berinisial AS (23).

Saat diinterogasi, AS menyebut aksi brutal tersebut dipimpin CM (16), seorang remaja, anak tokoh LSM Kompak Kecamatan Cibeureum. "Keterangan awal yang didapat, kelompok perusak ini dikumpulkan CM," kata Yusri dikonfirmasi Liputan6.com, Jumat malam, 17 November 2017.

Yusri menambahkan, CM masih tercatat sebagai pelajar di salah satu SMA Negeri di Kota Sukabumi. Ia mengumpulkan sekitar 45 orang yang berasal dari anggota ormas dan geng motor untuk merusak pos Pemuda Pancasila.

"Sebagian besar pelaku merupakan anak-ana usia remaja," ujar Yusri.

Hasil penyeledikan sementara, motif perusakan diduga dilatarbelakangi bentrokan antara anggota Pemuda Pancasila dan LSM Kompak. Orang-orang yang terlibat bentrokan juga mengatasnamakan geng motor.

Lebih lanjut, Yusri meyakinkan, polisi sudah melakukan serangkaian tindakan untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk di dalamnya mengamankan Ketua LSM Kompang untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakan anggotanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya