Pesona Kampus Transportasi Kemenhub yang Perdana di Kalimantan

BP2TD Mempawah milik Kemenhub diharapkan mampu menggali potensi SDM transportasi di wilayah Kalimantan dan sekitarnya.

oleh Anri Syaiful diperbarui 27 Nov 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 21:00 WIB
BP2TD Mempawah
BP2TD Mempawah, lembaga diklat pertama Kemenhub yang dibangun di Pulau Kalimantan, dengan luas 20 hektare. (Foto: Istimewa/Kemenhub)

Liputan6.com, Mempawah - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Djoko Sasono, akan memimpin Upacara Pengantar Tugas untuk pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang ditugaskan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa besok, 28 November 2017, di Kampus BP2TD Mempawah.

Upacara Pengantar Tugas merupakan tradisi yang dilaksanakan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) baru. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan dan pemahaman tentang program dan capaian jangka pendek yang harus dicapai oleh UPT tersebut," ucap Kepala BPSDMP Kemenhub, Djoko Sasono, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (27/11/2017).

Menurut Djoko, BP2TD Mempawah merupakan lembaga diklat milik Kemenhub pertama yang dibangun di Pulau Kalimantan. Kampus yang berdiri di lahan seluas 20 hektare ini dibangun sejak tahun 2012.

Pada tahun ini, Kampus BP2TD Mempawah telah dapat beroperasi sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 47 Tahun 2017 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Mempawah.

Tahun mendatang, BP2TD Mempawah milik Kemenhub itu akan mulai mengadakan diklat short course. Terdiri dari Diklat Lalu Lintas Tingkat Pimpinan, Diklat Dasar Orientasi LLAJ, Diklat Dasar Orientasi LLASDP, Diklat Pengelola Terminal Angkutan.

"(Termasuk) Diklat Manajemen Operasi UPPKB, Diklat Teknis Kalibrasi Alat Uji, dan Diklat Penyegaran Lulusan Transportasi Darat," ujar Djoko.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Gali Potensi dan Kualitas SDM

BP2TD Mempawah
BP2TD Mempawah, lembaga diklat pertama Kemenhub yang dibangun di Pulau Kalimantan, dengan luas 20 hektare. (Foto: Istimewa/Kemenhub)

Adapun Kalimantan dikenal sebagai Pulau Seribu Sungai, sehingga secara topografi angkutan sungai dan danau menjadi salah satu moda yang strategis dalam pemenuhan kebutuhan akan perpindahan orang dan barang di pulau tersebut.

Dengan begitu, menurut Djoko, kebutuhan akan SDM yang ahli di bidang transportasi darat khususnya angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, sangat dibutuhkan.

Karena itu, BP2TD Mempawah diharapkan mampu menggali potensi SDM di wilayah Kalimantan dan sekitarnya untuk menyokong pemenuhan SDM transportasi yang kompeten khususnya bidang angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.

Dengan berdirinya BP2TD Mempawah ini, maka BPSDMP memiliki 27 UPT yang tersebar dari Aceh sampai Papua. UPT tersebut terdiri dari enam UPT matra darat, 12 UPT matra laut, delapan UPT matra udara, dan satu UPT pembangunan karakter.

BPSDMP terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan SDM transportasi dengan mengingkatkan kualitas lulusan dan tata kelola diklat. "BPSDMP terus meningkatkan kualitas lulusan guna memenuhi kebutuhan SDM transportasi yang nantinya menjalankan fungsi infrastruktur yang sedang gencar dibangun," ujar Djoko Sasono.

Kompetensi Lulusan

BP2TD Mempawah
BP2TD Mempawah, lembaga diklat pertama Kemenhub yang dibangun di Pulau Kalimantan, dengan luas 20 hektare. (Foto: Istimewa/Kemenhub)

Menurut Djoko, kompetensi lulusan diklat di BPSDMP selalu mengacu pada ketentuan internasional dan nasional. Seperti halnya di pendidikan dan pelatihan pelayaran, di mana pelaksanaan diklatnya mengacu pada ketentuan International Maritime Organization (IMO), yang tertuang dalam Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW).

Begitu pula halnya pada diklat penerbangan yang mengacu pada standar International Civil Aviation Organization (ICAO). "Sementara untuk diklat transportasi darat mengacu pada ketentuan nasional dan benchmarking kepada negara yang lebih maju," tutur Djoko.

Selain itu, untuk peningkatan kualitas lulusan, BPSDMP juga terus melakukan pemutakhiran sarana dan prasarana diklat, serta meningkatkan kapasitas dosen dan instruktur. Dengan demikian, mampu mengimbangi perkembangan yang terjadi di dunia kerja transportasi.

Dalam hal tata kelola, imbuh Djoko, BPSDMP juga memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pelaksanaan diklat di sekolah-sekolah transportasi yang berada di bawah naungannya. Mulai dari perekrutan dan pelaksanaan diklat, sistem informasi manajemen dan akademis diterapkan secara maksimal. Bahkan, tahun 2018, BPSDMP akan memulai pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan e-Learning.

Djoko memaparkan, dalam rangka peningkatan daya saing dan kompetensi masyarakat Indonesia, sebagaimana tertuang dalam tujuan Nawacita yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK), sejak tahun 2016 BPSDMP menyelenggarakan program Diklat Pemberdayaan Masyarakat.

"Sementara untuk tahun 2018 disiapkan kuota 100.000 diklat vokasi bidang transportasi tanpa dipungut biaya," tutur Djoko Sasono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya