Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 750 warga Bantul terpaksa mengungsi karena rumah mereka terdampak pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir. Hujan deras selama dua hari nyaris tanpa henti membuat kabupaten ini dikepung bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul mencatat pohon tumbang akibat angin kencang terjadi di 56 titik yang tersebar di 34 desa, tanah longsor terjadi di 43 titik yang terdapat di 21 desa, dan banjir menimpa 27 titik di 20 desa.
"Pohon tumbang menimpa jaringan listrik, rumah warga, menutup akses jalan, serta menimpa kendaraan bermotor, akan tetapi tidak ada korban jiwa," ujar Dwi Daryanto Kepala BPBD Bantul, Selasa (28/11/2017).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ia memaparkan tanah longsor memakan korban luka serius di Desa Wukirsari, sedangkan banjir paling banyak terjadi di Desa Sidomulyo dan Desa Panjangrejo.
"Ada tiga titik di Desa Sidomulyo dan empat titik di Panjangrejo," ucapnya.
Selain itu, hujan dan angin kencang juga menyebabkan tiga rumah roboh, yakni dua rumah di Desa Selopamioro dan satu rumah di Desa Wukirsari.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Pengungsian Gunung Kidul
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan posko pengungsian di beberapa titik karena rumah warga terendam banjir. Plt Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Ruti Sulastri mengatakan 18 kecamatan di Gunung Kidul terendam banjir, dan ada 50 titik longsor.
"Saat ini, kami mendirikan posko pengungsian di beberapa titik bagi warga yang rumahnya kebanjiran," kata Ruti, dilansir Antara.
Namun Ruti tidak merinci lokasi posko pengungsian karena hingga malam BPBD masih sibuk mengurusi warga yang rumahnya terendam banjir.
"Kami dibantu tim TRC, tagana, polres dan kodim mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dan tanah longsor," kata dia.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono mengatakan ada ratusan warga yang harus mengungsi, sedangkan satu warga dinyatakan hilang.
"Pengungsi terbanyak dari Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, yang mencapai 110 jiwa. Sementara Dusun Bojing, Desa Bejiharjo, hingga kini masih terisolasi. Kemudian di Dusun Bojing, kami belum bisa masuk. Satu-satunya akses jembatannya rusak diterjang banjir. Ada 400 jiwa yang mengungsi ke lokasi lebih tinggi," kata dia.
Advertisement