Tanggapan ITB Terkait Mantan Mahasiswanya yang Putus Kuliah

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB memastikan Izhak bisa meneruskan pendidikannya.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 20 Des 2017, 04:03 WIB
Diterbitkan 20 Des 2017, 04:03 WIB
Kampus ITB
Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). (www.itb.ac.id)

Liputan6.com, Bandung - Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Bermawi Priyatna Iskandar angkat bicara terkait mantan mahasiswa ITB, Muhammad Izhak yang putus kuliah untuk mengasuh sembilan adiknya. Dia mengakui potensi besar Izhak, mahasiswa ITB yang mengundurkan diri dari kampus itu.

"Menurut saya dari sisi potensi akademiknya luar biasa. Dalam keadaan normal anak ini punya kemampuan akademik yang baik," ujar Bermawi saat ditemui di Gedung CCAR Rektorat ITB, Selasa, 19 Desember 2017.

Dia mengatakan, bagian akademik ITB akan menanyakan Izhak mengenai rencananya ke depan. Termasuk soal studinya yang sempat terhenti karena memilih pulang ke kampung mengurusi adik-adiknya.

Bermawi menjelaskan dalam peraturan akademik di ITB, bagi mahasiswa yang telah mengundurkan diri tidak bisa melanjutkan jenjang kuliah yang sama.

"Tapi ini kan kasus yang luar biasa hebat, Pak Rektor bisa jadi akan memberikan diskresi," ucapnya.

Seperti diketahui, Izhak mengundurkan diri melalui surat keputusan yang ditandatangani Rektor ITB pada 30 Maret 2016. Sebelumnya, dia memberikan surat pernyataan pengunduran diri.

Alasannya, Izhak mendapati situasi kurang nyaman. Itu bermula saat sang ibu, Samiah, terbaring sakit.

Izhak yang kadung berkuliah di ITB memutuskan untuk merawat orangtuanya. Namun pada 13 Februari 2017, ibundanya meninggal lantaran penyakit tumor yang dideritanya.

 

 

 

Siap Berikan Rekomendasi

Mahasiswa ITB di Polewali Mandar Putus Kuliah Demi Menghidupi 9 Adiknya
Mahasiswa ITB di Polewali Mandar Putus Kuliah Demi Menghidupi 9 Adiknya. (Liputan6.com/Fauzan)

Nasib malang masih menimpa mantan mahasiswa ITB itu. Ayahnya, Ilyas meninggal pada 22 November 2017 karena penyakit tuberkolosis. Sebagai anak tertua, Izhak memutuskan untuk menghidupi dan tinggal bersama sembilan adik-adiknya di kampung.

Menurut Bermawi, pihaknya akan membantu Izhak mendapatkan kembali masa depannya. Salah satunya memberikan rekomendasi agar yang bersangkutan bisa berkuliah kembali.

"Kami akan tanyakan rencana yang bersangkutan seperti apa," ujar dia. Termasuk bila Izhak ingin bertahan di Sulbar, dengan alasan supaya tak jauh dari adik-adiknya. Kalau nyaman kuliah di Universitas Hasanudin, kan di sana ada fakultas teknik atau mau ke politeknik kami akan berikan rekomendasi," dia menegaskan.

Tak hanya itu, Bermawi menambahkan, untuk urusan administratif seperti transkrip nilai dan lain-lain, ITB menyatakan siap membantu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya