Detik-Detik Tewasnya Petani di Bali karena Tersambar Petir

Sembilan warga di Bali tersambar petir saat sedang memanen kacang. Dua di antaranya meninggal dunia.

oleh Dewi Divianta diperbarui 27 Feb 2018, 01:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2018, 01:00 WIB
ilustrasi tersambar petir
Ilustrasi petir. (Toronto Sun)

Liputan6.com, Denpasar - Nasib nahas menimpa sembilan orang warga Banjar Dinas Tulamben, Desa Tulamben, Kabupaten Karangasem. Sembilan orang itu adalah petani yang tengah memanen kacang.

Pada saat sedang asyik memanen, tiba-tiba hujan turun lebat disertai petir. Mereka lantas berteduh di sebuah gubuk. Namun, malang tak dapat ditolak, sambaran petir mengarah ke dalam gubuk tersebut. Dua di antara petani ini tewas lantaran terkena sambaran petir tersebut.

Kapolres Karangasem, AKBP Wayan Gede Ardana membenarkan peristiwa yang merenggut dua nyawa petani itu.

"Iya benar. Saat mereka berteduh itulah tiba-tiba petir menyambar. Dua dari sembilan orang itu pingsan dan meninggal di lokasi. Peristiwanya terjadi kemarin (25/2/2018) hari pukul 14.00 Wita," kata Gede Ardana kepada Liputan6.com, Senin (26/2/2018).

2 Orang Tewas Seketika

Petir
Ilustrasi Petir (AFP PHOTO / MOHAMMED ABED)

Kapolres menjelaskan sembilan korban sambaran petir itu di antaranya, I Wayan Tebeng, Ni Nyoman Bawak, I Ketut Tika, Ni Ketut Sari, Ni Luh Putu Mei, I Kadek Denik, I Komang Erik, I Nyoman Para dan Ni Ketut Purnami.

Sementara I Wayan Sujana yang datang mengantarkan rumput untuk ternak kaget melihat tetangganya sudah tergeletak.

"Dia (I Wayan Sujana) saksi pertama yang menghampiri korban dan menanyakan keadaannya," ucap dia.

Menurut Kapolres, saksi lantas meminta pertolongan warga sekitar untuk membawa sembilan korban ke rumah sakit.

"Mereka kini masih dirawat di Puskesmas di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Korban meninggal yakni I Wayan Tebeng dan Ni Nyoman Bawak langsung diserahkan kepada keluarga," ujar Kapolres.

Saksikan video pilihan berikut:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya