Peluang Modal Ratusan Miliar untuk Pebisnis Kuliner di Malang

Bekraf menargetkan Rp 220 miliar disalurkan pada bisnis startup kuliner dalam Food Startup Indonesia 2018.

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Mar 2018, 08:02 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 08:02 WIB
Peluang Modal dari Investor untuk Pelaku Bisnis Kuliner di Malang
Beragam produk kuliner dipamerkan di Malang, Jawa Timur, siap bekerjasama dengan calon investor.(Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengajak 100 pelaku usaha rintisan (start up) kuliner di wilayah Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya bergabung dalam Food Startup Indonesia 2018. Mereka dilatih agar siap saat bertemu dan bisa meyakinkan calon investor.

Setelah pelatihan ini, Bekraf akan mempertemukan pelaku usaha kreatif itu dengan puluhan calon investor dalam pertemuan lanjutan di Surabaya. Di forum lanjutan itu ditargetkan ada Rp 220 miliar yang disalurkan para investor ke para pelaku usaha rintisan itu.

Direktur Akses Non-Permodalan Bekraf, Syaifullah mengatakan, dalam FSI 2018 ini pelaku usaha rintisan diajak meningkatkan kapasitasnya dan menyiapkan pola bisnisnya sesuai sudut pandang investor.

"Pelaku usaha harus bisa menjelaskan bagaimana keunggulan usahanya, skema investasi dan pola kerja sama seperti apa," kata Syaifullah di Malang, Jumat, 9 Maret 2018.

Menurutnya, titik rawan bagi pelaku usaha rintisan ada di tiga tahun pertama. Hasil survei, tingkat kegagalan di tiga tahun pertama mencapai 90 persen. Meyakinkan investor mau menyalurkan dananya ke sektor bisnis yang penuh risiko inilah jadi pekerjaan utama.

"Ini risiko tinggi bagi investor. Makanya, banyak pelaku keuangan formal tak mau masuk karena resikonya terlalu berat," ujar Syaifullah.

 

Peluang Bagi Usaha Rintisan

Peluang Modal dari Investor untuk Pelaku Bisnis Kuliner di Malang
Bekraf dan para pelaku bisnis startup kuliner dalam Food Startup Indonesia 2018 di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, sebanyak 92,3 persen pengusaha ekonomi kreatif mengandalkan modal pribadi. Hanya 24,44 persen mendapat modal perbankan dan 0,66 persen bisa mengakses modal ventura.

Pada Food Startup Indonesia 2017 lalu mengajak 100 pelaku usaha rintisan bertemu calon investor. Saat itu, target investasi yang disalurkan mencapai Rp 200 miliar. Realisasinya diperkirakan hanya mencapai 20 persen.

Kasubdit Dana Masyarakat Bekraf, Hanifah Makarim menyebut Food Startup Indonesia 2018 ini jad peluang bagi pelaku usaha rintisan sebab ada calon investor dari kalangan filantropi, modal ventura sampai perbankan. Serta Salim Group untuk dukungan pemasaran.

"Kami sudah jelaskan pada calon investor itu bahwa berinvestasi di sektor kuliner itu menarik. Selanjutnya tinggal pelaku usahanya harus bisa meyakinkan," ujar Hanifah.

Para pelaku usaha rintisan itu yang diajak bergabung harus memproduksi sendiri dan sudah dijual. Mereka juga bisa menjelaskan model bisnisnya dan perkembangannya saat ini sehingga bisa jadi modal awal untuk ditingkatkan kapasitasnya sebelum bertemu calon investor.

"Ada banyak jenis model investasi yang bisa diketahui pelaku usaha rintisan. Mereka harus siap bertemu calon investor," kata Hanifah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya