Ponsel Teman Tercebur Saat Swafoto, Bocah SMP Meninggal di Kolam Angsa

Bocah SMP itu tenggelam saat hendak menolong teman dan ponselnya yang tercebur saat asyik swafoto.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Mar 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 12:00 WIB
Ponsel Teman Tercebur Saat Swafoto, Bocah SMP Meninggal di Kolam Angsa
Bocah SMP itu tenggelam saat hendak menolong teman dan ponselnya yang tercebur saat asyik swafoto. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Tommy Oktaviani, siswa kelas 2 SMP Gema 45 Surabaya, meninggal dunia karena tercebur di Taman Kolam Angsa yang berada di Perumahan Pakuwon Surabaya, Senin, 12 Maret 2018. Warga Pakis Tirtosari, Kecamatan Sawahan, Surabaya itu meninggal setelah asyik bermain dan berswafoto bersama teman-temannya.

Menurut kakek Tommy, Sujarno mengatakan bahwa kejadian tersebut diperkirakan pukul 17.30 WIB. "Tadi main sama teman-temannya, masih pakai seragam sekolah," katanya.

Dia mengatakan, dari keterangan yang didapat dari teman cucunya, kejadian tersebut bermula saat Tommy bersama kawannya, bermain di Taman Kolam Angsa yang berada di Perumahan Pakuwon, Surabaya. Dengan masih berseragam sekolah, Tommy dan enam temannya bermain dan berfoto.

"Handphone yang digunakan untuk foto tercebur ke dalam kolam. Tommy dan dua temannya langsung masuk ke kolam untuk mengambil HP, namun dua teman Tommy kembali naik, sedangkan Tommy tidak terlihat," ucapnya.

Selanjutnya, teman-teman Tommy meminta pertolongan kepada orang-orang di sekitar lokasi untuk membantu mencari Tommy yang masih berada di dalam kolam. "Saat sudah ditemukan, kondisi Tommy sudah meninggal dunia," ujarnya.

Saat ini, jenazah putra dari pasangan Budi Sulistiyono dan Nyiami Windiati tersebut sudah berada di rumah duka Jalan Pakis Tirtosari XB No 7 E Surabaya. Terlihat kerabat serta tetangga mendatangi rumah korban tenggelam tersebut.

 

 

Kronologi Tercebur

Ilustrasi Tenggelam
Ilustrasi Tenggelam (istockphoto)

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Lakarsantri Kompol Dwi Heri menuturkan kronologi kematian bocah SMP tersebut. Sebelum insiden, ponsel teman korban bernama Aryen tercebur ke dalam kolam.

Ia spontan berupaya menggapainya dari pinggir kolam. Namun, Aryen terpeleset hingga jatuh ke dalam kolam. Karena tidak bisa berenang, Aryen berteriak minta tolong.

Namun, menurut Dwi Heri, dua orang temannya yang tidak bisa berenang, yaitu Zakaria dan Tommy, reflek terpanggil rasa kemanusiaannya, segera menceburkan diri ke dalam kolam demi menolong Aryen.

"Akhirnya, ada tiga orang yang tidak bisa berenang pada akirnya saling meminta tolong di dalam kolam," katanya, dilansir Antara.

Menurut Dwi Heri, dari keenam bocah tersebut, ada seorang yang bisa berenang, yaitu Wahyu Saputra. Wahyu segera masuk ke dalam kolam untuk menyelamatkan teman-temannya, sedang dua bocah lainnya yang berada di daratan mencari bantuan kepada masyarakat sekitar.

"Wahyu berhasil menyelamatkan seorang temannya yang bernama Aryen. Sedangkan, Zakaria berhasil diselamatkan oleh seorang warga," ucap Dwi Heri.

Namun, Tomi Oktavian gagal diselamatkan. Bocah warga Pakis Tirtosari Surabaya ini tenggelam ke dasar kolam yang berlumpur.

"Jasadnya baru ditemukan setelah magrib tadi, atau sekitar 1,5 jam setelah kejadian. Saat diangkat ke permukaan, kondisinya sudah tidak bernafas," ujar Kompol Dwi Heri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya