Kondisi Petani Sawit di Jambi Usai Diseruduk Gajah Liar

Sejumlah lahan kebun sawit di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, memang menjadi daerah perlintasan kawanan gajah Sumatera.

oleh Bangun Santoso diperbarui 06 Apr 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 11:30 WIB
Kebun sawit rusak diamuk gajah
Kawasan perlintasan gajah Sumatera banyak beralihfungsi menjadi perkebunan sawit. Akibatnya, kebun sawit rawan dirusak kawanan gajah yang melintas. (dok. Istimewa/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Seorang petani bernama Damanhuri (46) terbaring sakit di RSUD Muarabungo, Kabupaten Bungo. Ia harus menjalani perawatan medis usai diseruduk kawanan gajah yang mengamuk di kebun sawit.

Hambali, seorang warga Muarabungo menceritakan, informasi tersebut didapat dari keluarga Damanhuri yang ikut mengantarnya ke rumah sakit. Damanhuri adalah warga Kabupaten Tebo yang bersebelahan dengan Kabupaten Bungo.

Dari keterangan keluarga korban, kata Hambali, peristiwa yang menimpa Damanhuri terjadi pada Rabu, 4 April 2018. Tepatnya di Desa Pinang Belai, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo.

Pada siang hari, Damanhuri bersama beberapa petani lainnya tengah berjaga di perkebunan sawit untuk menghalau gerombolan gajah yang biasa melintas dan merusak pepohonan sawit.

"Katanya, saat itu dia (Damanhuri) pergi dari pondok, tapi tak kunjung balik. Akhirnya dicari sama temannya. Pas ketemu badannya sudah luka-luka, katanya diseruduk gajah," ujar Hambali saat dihubungi di Kota Muarabungo, ibu kota Kabupaten Bungo, Jumat (6/4/2018).

Melihat Damanhuri terluka, rekan-rekannya langsung membawanya ke Puskesmas Sekutur di Kabupaten Tebo. Namun karena lukanya lumayan parah, korban akhirnya dirujuk ke RSUD Muarabungo di Kabupaten Bungo.

"Kata keluarga korban ada tulangnya yang patah karena diseruduk gajah dan harus menjalani operasi," ucap Hambali.

 

BKSDA Turun Tangan

Tengkorak gajah sumatera
Petugas BKSDA Jambi mengamankan temuan tengkorak gajah di Desa Pemayungan, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi pada April 2017 lalu. (Dok. BKSDA Jambi/Bangun Santoso)

Menerima laporan akan peristiwa tersebut, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi bersama anggota Polres Tebo langsung turun ke lokasi. Tim BKSDA juga berdialog dengan warga serta keluarga korban agar tidak terjadi aksi "balas dendam" kepada kawanan gajah di daerah itu.

"Kami melakukan penyuluhan kepada warga, kejadian pastinya tidak tahu secara pasti karena tidak ada saksi saat kejadian," ujar Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Jambi, Wawan Gunawan.

Menurut Wawan, korban sudah sadar tetapi harus menjalani operasi karena mengalami luka patah tulang di bagian iga serta luka di leher.

Dari beberapa catatan, sejumlah daerah di Kabupaten Tebo beberapa kali terjadi konflik satwa dengan manusia, khususnya gajah. Daerah tersebut seperti di Kecamatan Serai Serumpun, Kecamatan Sumay, hingga Kecamatan VII Koto.

Beberapa daerah di Kabupaten Tebo memang masuk kawasan jelajah gajah sumatera (Elephans maximus Sumatranus). Namun sayang, kawasan tersebut kini sudah banyak beralih fungsi menjadi kawasan perkebunan, khususnya sawit.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya