3 Kasus Bayi Kembar Siam di Probolinggo

Terakhir, bayi kembar siam lahir pada pertengahan April ini. Kondisi bayi itu sulit dipisahkan karena hanya memiliki sepasang kaki dan satu alat kelamin.

diperbarui 19 Apr 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 19:00 WIB
Bayi Kembar di Probolinggo
Bayi kembar di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo (TIMES Indonesia/Happy)

Probolinggo - Kasus bayi kembar siam asal Lumbang yang lahir di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bukan kasus yang pertama terjadi di Probolinggo. Sebelumnya, sedikitnya ada dua kasus serupa. Salah satu faktor yang paling berpengaruh, adalah karena keturunan.

Dari penelusuran TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), pada 21 Desember 2016, bayi kembar siam Desta dan Desti, lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Amanah, Kota Probolinggo. Keduanya berasal dari Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Beberapa hari berselang, keduanya dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, untuk menjalani operasi pemisahan.

Pada Agustus 2013, bayi kembar siam juga lahir di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Bayi kembar siam ini berasal dari Banyuglugur, Kabupaten Situbondo. Bayi ini juga dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Kemudian pada Desember 2009, ada juga bayi kembar siam Devi dan Dewi asal Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih. Keduanya lahir di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.

Barulah, pada April 2018, bayi kembar siam lahir di RSUD Tongas, dengan cara operasi sesar. Bayi tersebut, memiliki kesempatan yang kecil untuk dipisahkan karena beberapa faktor yang menghalangi.

Sementara itu, tim dokter RSUD Tongas masih terus memberikan perawatan intensif, pada bayi kembar siam putri kedua ST dan SR, warga Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Menurut dokter spesialis anak RSUD Tongas dr. Vonny Mariany Deckert, bayi kembar siam itu kondisinya masih stabil. Hanya saja, bayi masih menggunakan tabung oksigen bertekanan, atau oksigen nasal CPAC. Serta diberikan infus cairan dekstrose elektrolit, nutrisi, dan selang untuk minum.

Selama dua tahun berdinas di RSUD Tongas, Maria menyebut kasus ini baru pertama kali terjadi di tempatnya bekerja.

"Untuk ibu bayi sendiri kondisinya sudah membaik dan sudah pulang. selama saya di sini, ini yang pertama saya tangani. Sebelumnya, saya tidak tahu," katanya, Kamis (19/4/2018).

 

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

 


Bayi Kembar Siam Pasangan ST dan SR Sulit Dipisahkan

Bayi Kembar Siam di Probolinggo
Bayi kembar di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo (TIMES Indonesia/Happy)

Bayi kembar siam berkelamin perempuan dilahirkan di Probolinggo, Jawa Timur. Saat ini, bayi dempet perut tersebut, masih dalam perawatan intensif, di RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. Sementara upaya pemisahan, masih belum dilakukan, lantaran usia bayi yang baru delapan hari.

Bayi kembar siam tanpa nama ini merupakan putri pasangan muda asal Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Bayi ini lahir dengan kondisi "conjoined twin dichepalic parapagus" atau dempet perut dan dada. Serta hanya memiliki sepasang kaki. Saat dilahirkan, beratnya 4,2 kilogram dan panjang dari dada hingga kaki 37 sentimeter.

Bayi kembar siam ini merupakan keturunan kedua dari pasangan ST (26) dan SR (26). Persalinan bayi ini, terjadi pada 10 April 2018 lalu, dengan cara operasi sesar. Hingga saat ini, keduanya menolak untuk memberikan keterangan pada awak media.

Upaya pemisahan bayi kembar siam ini pun, dipandang mustahil untuk dilakukan. Jika dilakukan, bayi ini memiliki risiko kematian yang tinggi. Sebab, kondisi bayi hanya memiliki satu pasang kaki, satu kelamin, serta kondisi jantung yang tidak normal. Walaupun dalam kasus ini, bayi memiliki dua jantung, yang saling mendukung satu sama lain sehingga mustahil dipisahkan.

"Kemungkinan harapan hidup ada, tapi berpotensi terjadi kendala pada jantung dan organ lainnya. Karena itu, kami berupaya memberikan perawatan seoptimal mungkin, sehingga bayi ini bisa survive," kata tim ahli bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Agus Harianto, Rabu, 18 April 2018.

Sementara itu, pihak rumah sakit Tongas, tengah menyiapkan tim khusus untuk menangani kasus langka ini. Tim khusus tersebut juga dibantu oleh tim dokter dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Jadi sudah ada tim, siapa melakukan apa, termasuk untuk memberikan keterangan pada awak media," kata Plt Dirut RSUD Tongas, Dr. Muhammad Asjroel.

Hingga saat ini, bayi kembar siam dengan kondisi bayi dempet perut masih menjalani perawatan intensif di ruang NICU RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo, di bawah pengawasan dan observasi dari tim ahli bedah.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya