Tiga Gereja Surabaya Dibom, Jakarta, Bali hingga Maluku Siaga I

Usai pengeboman tiga gereja Surabaya, beberapa kota ataupun daerah memberlakukan Siaga I, bahkan sejak adanya rusuh di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar.

diperbarui 13 Mei 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2018, 18:15 WIB
Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim Gegana Brimob Jawa Timur melakukan penjagaan di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Denpasar - Polda Bali memperketat pengamanan pascaledakan bom Surabaya yang menghantam tiga gereja di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu, Minggu pagi tadi.

Bahkan, Polda Bali langsung menetapkan Bali dalam kondisi Siaga I. Penetapan status tersebut berlaku sejak empat hari lalu dan berlaku dalam batas waktu yang tidak ditentukan.

Dengan status tersebut, aparat akan melakukan tindakan tegas, keras, dan terukur bagi siapa saja yang mencoba melakukan teror di Pulau Dewata, seperti aksi bom Surabaya.

Kabidhumas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja mengatakan bahwa sejauh ini Bali masih aman dan kondusif. Meski begitu, Polda Bali beserta jajaran tetap waspada. Kepolisian juga mengimbau masyarakat tetap tenang, namun waspada.

"Anggota sudah dikerahkan turun ke lapangan memperketat pengamanan. Kami juga berharap masyarakat memberikan," ucap dia, Minggu (13/5/2018), kepada Radar Bali (Jawa Pos Group).

Sebagai langkah antisipasi pascaledakan bom Surabaya, warga bisa menginformasikan kepada polisi bila melihat ada orang mencurigakan berkeliaran di kawasan tempat ibadah dan tempat umum lainnya. Kepolisian juga bakal meningkatkan patroli, memperketat markas komando, pengamanan petugas di lapangan, serta akan melakukan tindakan tegas, keras dan terukur.

"Kami sudah memperketat pengamanan di pintu masuk dan keluar Bali, yaitu pelabuhan laut dan udara serta tempat wisata, dan tempat ibadah," ujarnya.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Bandara Soekarno-Hatta Dijaga 6 Ribu Aparat

Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim Gegana Brimob Jawa Timur melakukan penjagaan di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Adapun Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, Siaga I diberlakukan di banyak kota maupun daerah pascaledakan bom Surabaya yang menghantam tiga gereja pada Minggu pagi tadi. Bahkan, beberapa kota atau daerah, telah menerapkan Siaga I sejak kerusuhan di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, 8-10 Mei lalu.

Beberapa kota atau daerah yang memberlakukan Siaga I itu di antaranya Jakarta, Kota Tangerang (Banten), Serang (Banten), Kabupaten Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan Makassar (Sulawesi Selatan). Selain itu, Jawa Tengah, Pekanbaru (Riau), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Bali, Kalimantan Selatan, dan Maluku.

Di Tangerang, misalnya. sebanyak 6.000 personel aparat keamanan diterjunkan untuk memperketat keamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu (13/5/2018).

Ribuan personel tersebut terdiri dari pihak kepolisian maupun pihak pengamanan PT Angkasa Pura II. Kabag Ops Polres Kota Bandara Soetta, Kompol Syafi'i mengatakan, ribuan aparat keamanan tersebut disebar di sejumlah titik vital yang ada di kawasan Bandara Soetta, mulai dari area terminal hingga ke area perkantoran.

"Ini bagian dari langkah preventif kami menghalau segala ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban di area Bandara," ujarnya.

Pengawasan difokuskan pada gerak gerik mencurigakan para pengunjung bandara maupun barang bawaannya. Personel yang diterjunkan baik berpakaian lengkap ataupun preman dengan kesiagaan senjata.

"Kita tempatkan di semua titik kerawanan di bandara. Namun, tidak bisa kita perinci," katanya.

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada. Dia pun meminta pengguna jasa Bandara Soetta untuk melaporkan apabila ada hal yang mencurigakan.

"Terorisme dan radikalisme adalah musuh utama dan musuh bersama. Kami Polri, TNI, dan jajaran keamanan di bandara berusaha penuh menjaga keamanan semua pihak," jelasnya.

 

Pasca-Bom Surabaya, Penjagaan Rumah Ibadah Banten Diperketat

Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim gegana Brimob Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Pascaledakan bom gereja di Surabaya, Jawa Timur, penjagaan rumah ibadah di wilayah hukum Polda Banten diperketat penjagaannya.

"Bukan hanya di Kota Serang, akan tetapi seluruh jajaran Polda banten, diperintahkan untuk melakukan peningkatan pengamanan pada tempat umum, tempat ibadah," kata AKBP Whisnu, Kabid Humas Polda Banten, melalui pesan singkatnya, Minggu (13/5/2018).

Setiap anggota kepolisian pun diminta untuk saling menjaga satu sama lainnya. Selain itu, penjagaan isntansi pemerintah dan Makopolda Banten pun diperketat.

"Yang pasti termasuk kantor instansi, apalagi Mako (Polda Banten) pada jajaran," terangnya.

Sedangkan terkait teror bom di Surabaya, ia mengatakan bahwa hal itu salah satu cara para teroris untuk menghilangkan kewibawaan negara Indonesia di mata negara tetangga. Karena itu, aparat penegak hukum harus bertindak tegas kepada para pelaku teror.

"Menyerang, menghabisi nyawa manusia yang tak berdosa, adalah tindakan yang maha zalim, yang harus kita hentikan," ujar Tb Hasanudin, mantan Ketua Komisi I DPR, melalui siaran persnya, Minggu.

Politikus PDI Perjuangan ini meminta semua lapisan masyarakat hingga tingkat RT untuk aktif mencegah tindakan terorisme, dengan saling mengenal antar tetangga. "Kita tak boleh gentar. Ini bukan hanya tugas polisi. Kita harus bahu-membahu melawan teror," jelasnya.

 

Seluruh Tempat Ibadah di Riau Dijaga Polisi Bersenjata

Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim Gegana menyisir lokasi bom meledak di halaman kompleks gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan sebuah gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Seperti di berbagai kota dan daerah, Kepolisian Daerah (Polda) Riau pun mengawal ketat sarana ibadah serta pusat keramaian lainnya pascaledakan bom di Surabaya, Jawa Timur, Minggu pagi tadi. Personel dibekali dengan rompi dan persenjataan untuk mengantisipasi teror serupa terjadi di Riau.

"Ada peningkatan pengamanan sarana ibadah, semuanya, tempat keramaian," ujar Kepala Polda Riau, Irjen Pol Nandang, Minggu siang tadi.

Terkait status pengamanan sendiri, Nandang menyebut Polda Riau masih Siaga I. Hal itu menyusul kejadian sebelumnya, yaitu bentrok ratusan tahanan serta narapidana teroris di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

"Kalau sebelumnya iya (Siaga I), kalau yang sekarang (teror di Surabaya) situasinya sudah jelas," tegas Nandang.

Tak hanya Polri, Nandang juga meminta masyarakat lebih waspada. Mulai dari pengamanan diri hingga meningkatkan pengamanan lingkungan.

Nandang mengimbau masyarakat segera melaporkan adanya pihak-pihak yang mencurigakan kepada polisi. Setiap laporan dinyatakan Nandang bakal ditindaklanjuti.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya